Kota Malang

Peter Wang Tampilkan 36 Karya Seni Fotografi Silang Budaya di Lasem

Diterbitkan

-

Peter Wang Tampilkan 36 Karya Seni Fotografi Silang Budaya di Lasem

Memontum Kota Malang – Sebanyak 36 karya seni fotografi hasil jepretan Peter Wang, ditampilkan dalam pameran yang bertajuk Silang Budaya di Lasem. Pameran foto ini, dilaksanakan Sabtu (11/02/2023) hingga Sabtu (25/02/2023) mendatang, di Dialectic Gallery Jalan Sumbing No 11, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Dari hasil karya tersebut, Peter Wang, mengaku jika ingin menampilkan keharmonisan masyarakat lintas budaya di Lasem, yang dikenal sebagai wilayah pembauran dua etnis, yakni Jawa dan Tionghoa. “Saya dapat cerita dari teman-teman bahwa Kota Lasem ini masih sangat unik. Dulu juga dipercayai bahwa orang China pertama kali mendarat di Pulau Jawa, itu di Lasem pada abad ke 11. Jadi, saat saya meninjau kesana ternyata memang Lasem ini sangat indah dan sangat eksotik,” ungkap Peter Wang, Selasa (14/02/2023) tadi.

Peter mengaku, jika pihaknya datang ke Kota Lasem di tahun 2005 hingga 2014. Dalam mengabadikan momen tersebut, dirinya tak sendiri, melainkan bersama dengan tim yang terdiri dari delapan orang. Sehingga, banyak sekali jepretan foto yang dihasilkan.

“Banyak sekali foto-foto di Lasem. Mungkin punya lebih dari 10 ribu frame. Yang kami tampilkan hanya ada 36 foto, karena ni kami kerucutkan hanya di persilangan budayanya saja,” lanjutnya.

Advertisement

Kemudian, Peter juga menceritakan terkait dengan foto-foto yang dianggapnya paling berkesan untuk ditampilkan dalam pameran tersebut. Pertama, yakni foto yang menggambarkan sosok Sidik, seorang pengrajin batik, asli Lasem yang hidup serba mandiri dan sebatang kara.

Baca juga :

“Itu Pak Sidik, beliau pembatik yang semuanya dilakukan sendiri. Dia hidup sendiri, sebatang kara. Mulai dari membeli kain, nyelup, membatik, itu dilakukan sendiri. Sampai ke Jakarta juga berangkat sendiri. Tulisan di papan tulis itu tulisan tangan dia. Jadi itu mungkin ungkapan emosinya dia pada saat itu,” jelasnya.

Selain itu, terdapat satu foto yang semakin memperkuat tema Silang Budaya di Lasem. Yakni, foto yang menggambarkan patung Raden Panji, yang disembahyangkan dalam Klenteng. Menurutnya, Raden Panji merupakan sosok pejuang asli Jawa yang diagungkan oleh masyarakat Tionghoa di sana.

“Di galeri ini juga ada 1 foto, Raden Panji yang disembayangkan di Klenteng. Nah, itu betul-betul adalah seorang pejuang Lasem, orang Jawa yang memang diagungkan. Akhirnya disembayangkan disana,” katanya.

Advertisement

Sementara, potret keharmonisan dua suku juga dipamerkan dalam satu foto, yang mana digambarkan dengan suasana pasar dengan penjual dan pembeli yang saling berinteraksi rukun. Padahal mereka berasal dari budaya yang berbeda.

“Di sisi kiri itu ada suasana pasar, ada satu ibu-ibu yang sedang belanja di pasar kelihatan tertawa dan guyon sambil interaksi. Dan itu memang foto kehidupan nyata di sana. Mereka sudah saling kenal, sudah tau masing-masing,” imbuhnya.

Melalui dokumentasi foto tersebut, Peter berharap, agar masyarakat dapat mengetahui keberadaan Kota Lasem. Selain itu, juga menjadikan sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Tengah yang menampilkan sisi keunikan antar dua ragam budaya. (rsy/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas