Kota Malang
Kedai Kopi Hamur Mbah Ndut di Kayutangan Heritage Suguhkan Kenikmatan dan Bangunan Unik
Memontum Kota Malang – Mengandalkan sisi bangunan rumah kuno yang bersejarah dan unik, salah satu kedai kopi di kawasan Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang, ‘Hamur Mbah Ndut’ berhasil menarik perhatian para pengunjung untuk singgah.
Bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1923, itu masih dilengkapi dengan beberapa koleksi barang antik era peninggalan tahun 70 an. Seperti gelas dan lemari, hingga bahkan juga pernak pernik peninggalan zaman Belanda, yang masih tersimpan dengan rapi.
“Jadi, beberapa koleksi itu milik pribadi, karena peninggalan dari orang tua. Memang kita merawat barang peninggalan itu, supaya tidak tercecer. Ada gelas yang masih tersimpan, itu di era 70 an dan terus pernak pernik lain peninggalan zaman Belanda juga ada. Kemudian, masih banyak juga yang lainnya,” kata pria yang kerap disapa Mbah Ndut itu, Minggu (20/08/2023) tadi.
Ditambahkan Mbah Ndut, untuk kedai kopi miliknya, itu baru berdiri pada tahun 2018 lalu. Namun, akibat imbas dari Pandemi Covid-19 yang melanda, kedai kopi tersebut sempat mengalami penurunan pengunjung bahkan juga sepi pengunjung.
“Jadi waktu pertama kita membuka, ini di tahun 2018 dan itu ramai. Tetapi begitu ada Pandemi Covid-19, akhirnya sepi sekali. Sekarang ini sudah mulai bangkit kembali dan alhamdulillah ramai. Semoga ini juga bisa menggugah semangat bagi warga-warga sekitar yang juga terdampak Pandemi Covid-19,” katanya.
Baca juga :
Ditambahkannya, jika saat ini kedai kopi tersebut perharinya bisa menjualkan hingga 100 gelas minuman. Bahkan, jika di hari libur sekolah atau libur panjang bisa lebih dari itu.
“Alhamdulillah, banyak sedikit itu selalu disyukuri. Kadang kalau hari biasa senin sampai kamis juga biasanya hanya 50 gelas,” tambahnya.
Saat Memontum.com berkunjung ke kedai kopi tersebut, terlihat suasana ramai akan pengunjung yang kongkow, bercengkrama dengan teman, sambil menikmati beberapa menu yang ditawarkan. Bahkan, harga menu yang ditawarkan pun juga cukup relatif.
“Di sini kami menjual minuman mulai dari kopi, teh dan ada juga yang lainnya. Kemudian, ada juga makanan ringan. Harganya mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu,” ujarnya.
Salah satu pengunjung, Alifia Kurnia, menyampaikan jika kunjungannya ke kedai kopi tersebut karena ketidak sengajaannya. Dirinya menceritakan, jika pada awalnya hanya ingin berjalan-jalan mengelilingi kampung Kayutangan Heritage. Namun, kemudian menemukan sebuah kedai kopi dengan bangunan yang unik.
“Tadi tidak sengaja waktu keliling-keliling di kampung, kok lihat kedai kopi ini. Akhirnya langsung belok ke sini. Bangunannya unik, seperti rumah zaman dahulu. Jadi vibes nya seperti ngopi di rumah gitu. Apalagi harganya juga ramah di kantong,” imbuh perempuan asal Pasuruan ini. (rsy/sit)
- Kota Malang3 minggu
Pendaftaran CPNS Kota Malang Mulai Dibuka, Berikut Kuota dan Jadwal Pelaksanaan
- Hukum & Kriminal4 minggu
2.058 WBP Lapas Kelas 1 Malang Terima Remisi Kemerdekaan RI Ke-79
- Hukum & Kriminal3 minggu
Sambut HUT Ke-76 Polwan, Polresta Malang Kota Gelar Donor Darah
- Kota Malang3 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang2 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Kota Malang3 minggu
Hadapi Potensi Megathrust, BPBD Kota Malang Siapkan Upaya Mitigasi
- Kota Malang3 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang2 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal