Kota Malang

Pokdarwis Kayutangan Minta Pemkot Malang Beri Perhatian Lebih Keberadaan Kampung Kayutangan Heritage

Diterbitkan

-

Pokdarwis Kayutangan Minta Pemkot Malang Beri Perhatian Lebih Keberadaan Kampung Kayutangan Heritage

Memontum Kota Malang – Perbaikan besar-besaran di koridor kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat-Kota Malang, ternyata tidak berjalan beriringan terhadap perhatian di kampung (kawasan dalam atau gang) Kayutangan. Akibatnya, wisatawan yang datang atau berkunjung, hanya terkonsentrasi di jalan utama Kayutangan Heritage.

Kondisi itu, pun dibenarkan Ketua Pokdarwis Kayutangan, Mila Kurniawati. Menurutnya, dengan adanya koridor yang terus dipercantik itu, membuat wisatawan tidak tertarik lagi untuk mengunjungi Kampung Kayutangan Heritage, yang ada di dalamnya (gang, red).

“Pembangunan koridor Kayutangan Heritage, tidak berefek ke dalam kampung. Sekarang kita bisa bandingkan, sebelum pandemi tentu beda,” ucap Mila, Sabtu (03/12/2022) tadi.

Karena itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, untuk memberikan perhatian lebih terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kampung Heritage. Setidaknya, jika diadakan festival atau acara serupa di Koridor Kayutangan Heritage, bisa melibatkan dan mempromosikan kembali Kampung Heritage pada wisatawan.

Advertisement

Baca juga :

“Kalau benar-benar mau mengusung nuansa heritage, pastikan juga masuk ke dalam (Kampung Heritage). Lebih baik juga dari pemerintah, juga harus ada regulasi yang nuansa heritage. Entah didukung dengan pertunjukkan musik ataupun produk heritage dari kampung heritage,” katanya.

Meski demikian, pihaknya tetap optimis, sebab menurutnya Kampung Heritage mempunyai nilai jual sendiri dibandingkan Koridor Kayutangan. “Salah satu yang menjadi kendala, juga karena kebanyakan pengunjung di koridor sudah ketemu kopi kopian. Tetapi kami, tidak merasa takut karena memang kami mengusung segmen berbeda,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi, menyampaikan jika di dalam Kampung Kayutangan Heritage, itu sendiri banyak rumah-rumah unik atau peninggalan bangunan lama yang khas. Itu, layak untuk dijaga dan dipelihara, karena berpotensi sebagai bangunan kuno.

“Kita sudah mendata ada 80 rumah berpotensi bangunan kuno, yang bisa digunakan untuk kewisataan. Tetapi saat ini baru dimanfaatkan 20 rumah,” ucap Ki Demang-sapaan akrabnya. (rsy/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas