Kabar Desa
Kampung Budaya Polowijen Laksanakan Tradisi Megengan
Memontum Kota Malang – Komuitas Perempuan Bersanggul Nusantara Malang dan Surabaya selenggarakan tradisi Megengan Mapag Wulan Poso. Bertempat di Kampung Budaya Polowijen, lebih dari 30 perempuan bersanggul lakukan ritual tradisi dan pelestarian budaya, Sabtu (10/04) ini.
Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi, mengatakan bahwa Komunitas Sanggul Nusantara awalnya sengaja datang untuk melakukan studi budaya.
“Nah kebetulan pas dengan Mapag Wulan Poso, maka acara megengan ini kita selenggarakan,” jelasnya.
Baca Juga :
- Upayakan Bansos Tepat Sasaran, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Perlunya Pendataan Terstruktur
- Soroti Anggaran Rp 51 Miliar untuk Porprov 2025, DPRD Kota Malang Desak Pembahasan Khusus
- Pj Wali Kota Iwan Paparkan 11 Prioritas Utama APBD 2025 di Rapat Koordinasi bersama DPRD Kota Malang
- Kota Malang Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024 Kategori Kota Besar
- Terima Kunjungan Pemkot Singkawang, Pj Wali Kota Iwan Tunjukkan Penguatan Sinergitas TSP di Kota Malang
Megengan Mapag Wulan Poso, dijelaskan pria yang akrab disapa Ki Demang ini, merupakan salah satu tradisi orang Jawa yang memeluk agama Islam. Dimana selalu dilaksanakan pada saat bulan akhir menjelang bulan Ramadhan.
“Megengan dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan diri dan melakukan pensucian agar siap menyambut bulan puasa. Sebelum masuk bulan puasa, setidak-tidaknya orang sudah berserah dan mawas diri siap untuk melaksanakan ibadah puasa,” bebernya.
Lebih lanjut Ki Demang juga menjelaskan bahwa kesiapan itu dilakukan dengan meminta maaf pada sesama. Dan jajanan apem menjadi simbol saling maaf memaafkan.
Setelah melakukan prosesi megengan, dilanjutkan dengan nyadran atau ziarah ke makam nenek moyang dan leluhur.
“Itu sebagai salah satu wujud membersihkan diri kita, sekaligus meminta doa agar para pendahulu kita dilapangkan kuburnya dan diterima amalannya,” tambahnya.
Tak hanya itu, dalam prosesi tersebut juga memohon doa untuk keselamatan, kemudahan, ketabahan, serta kesehatan untuk seluruh masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Sementara itu, Ketua Komunitas Perempuan Bersanggul Nusantara, Sani Repriandini, menyatakan bahwa keikutsertaan pihaknya disini adalah bentuk dukungan akan pelestarian budaya.
“Kita sebagai Perempuan Bersanggul Nusantara mendukung penuh adanya pelestarian budaya, salah satunya Megengan, Mapag Wulan Poso. Kita mendukung dengan tetap berkostum kebaya dan bersanggul, yang selama ini sudah hampir tidak pernah dipakai,” terangnya. (mus/ed2)
- Kota Malang3 minggu
Pendaftaran CPNS Kota Malang Mulai Dibuka, Berikut Kuota dan Jadwal Pelaksanaan
- Hukum & Kriminal4 minggu
2.058 WBP Lapas Kelas 1 Malang Terima Remisi Kemerdekaan RI Ke-79
- Hukum & Kriminal3 minggu
Sambut HUT Ke-76 Polwan, Polresta Malang Kota Gelar Donor Darah
- Kota Malang3 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang2 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Kota Malang3 minggu
Hadapi Potensi Megathrust, BPBD Kota Malang Siapkan Upaya Mitigasi
- Kota Malang3 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
Kantongi Rekom Gerindra dan PSI, Wahyu Hidayat Siap Deklarasi dan Panaskan Pilkada Kota Malang