Kota Malang

Lestarikan Hutan Mangrove, Tim Siswa SMK Kota Malang Kembangkan Aplikasi Manggrow

Diterbitkan

-

INOVASI: Suasana saat siswa SMK Telkom yang berhasil menciptakan sebuah inovasi baru dalam mengembangkan sebuah aplikasi. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Untuk memfasilitasi masyarakat dalam melestarikan lingkungan maritim, salah satu tim, yang terdiri dari M Fikri Alfaraby, Abid Abdullah Ghani dan Nabila Rozan Humairoh, dengan guru pembina, Muhammad Arifin dari SMK Telkom Kota Malang, berhasil mengembangkan sebuah platform inovatif. Yakni, bernama Manggrow.

Ketua tim, M Fikri Al Faraby, menyampaikan jika nantinya platform tersebut digunakan sebagai perantara antara masyarakat, penggagas lingkungan dan petani dalam upaya rehabilitasi hutan mangrove. “Alasan kami melestarikan hutan mangrove ini, karena di Indonesia sendiri hutan mangrove ini tersebar di berbagai wilayah dan terluas di Asia hingga 3,5 juta hektar. Namun, kondisi hutan mangrovenya 30 persen dalam kondisi rusak. Karena masyarakat masih belum memaksimalkan potensi dari tanaman mangrove ini,” jelas Fikri, saat ditemui Jumat (06/10/2023) tadi.

Menurutnya, mangrove sendiri telah memiliki banyak manfaat, seperti mencegah abrasi atau bisa menjadi salah satu lahan untuk produksi pangan. Karena itu, pihaknya bersama dengan tim membuat sebuh inovasi aplikasi Manggrow.

“Untuk itu kita membuat inovasi tersebut, dengan cara kerjanya itu kita membuat fitur utama, yang mana masyarakat ini bisa menanam mangrove hanya dari rumah saja. Mereka bisa memilih lokasinya, jenis bibit mangrovenya, kemudian nantinya dari pemilihan tersebut kita bersama mitra kita akan menanam mangrove tersebut,” tuturnya.

Advertisement

Dalam penanaman tersebut, ujarnya, akan dimonitoring menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Dari situ akan memunculkan sebuah data seperti suhu, temperatur, PH air, kelembapan dan sebagainya. Itu akan tersedia bagi pengguna, untuk memantau pertumbuhan mangrove.

Baca juga :

“Di aplikasi tersebut, pengguna dapat berdonasi dalam program pelestarian lingkungan mangrove oleh lembaga swadaya lingkungan. Kemudian, juga nantinya pengguna kita dapat sertifikat resmi dari kita sebagai bukti bahwa mereka telah menanam mangrove. Selain itu juya akan disertakan dokumen penanaman, dan sebagainya. Lalu, ada reward poin, yang mana pengguna dapat berkompetisi dengan pengguna lainnya untuk menanam atau melestarikan mangrove,” katanya.

Untuk alat temuan tersebut, saat ini masih dilakukan kerjasama dengan CLC Mangrove Conservation di wilayah Malang. Kedepan, pihaknya berharap agar bisa dilakukan kerjasama dengan pemerintah lingkungan hidup dan kehutanan untuk mendistribusikan aplikasi Manggrow ke seluruh Indonesia.

Advertisement

“Jadi memang alat tersebut saat ini dalam proses pengembangan. Ke depan kita juga akan melakukan building developer aplikasi. Lalu juga akan memperluas sensor kita, sehingga bisa menjangkau luas wilayah di area penanamannya,” ucapnya.

Meskipun begitu, saat ini menurutnya masih ada beberapa kendala yang dihadapi. Yakni dari segi teknologi IoT yang rentan rusak ketika diterapkan di wilayah penanaman. Sehingga, masih akan terus dioptimalkan supaya nantinya IoT dapat terlindungi dengan baik.

Sebagai informasi, inovasi tersebut juga telah meraih Juara I dalam ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia tingkat SMA/SMK. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas