Kota Malang
Ajak Ibu Rumah Tangga Lebih Produktif, Komunitas Mapaquilt Gelar Pameran Kain Perca
Memontum Kota Malang – Komunitas Malang Patchwork and Quilting (Mapaquilt) menggelar pameran kain perca di Gedung DPRD Kota Malang. Itu dilakukan, untuk mengajak para ibu rumah tangga, agar lebih produktif di tengah pandemi Covid-19.
Perwakilan Mapaquilt, Ortien Wahyu Handayani, menyampaikan jika ada ratusan karya seni dari kain perca dengan berbagai bentuk yang dipamerkan. Tidak hanya itu, dalam pameran tersebut juga ada berbagai macam pelatihan jahit menjahit.
“Kita juga melakukan pelatihan jahit menjahit ala Mapaquilt. Dari namanya patchwork, yang berati menyambung potongan kain. Tapi yang jadi daya tarik itu di quiltingnya. Yakni jahitan yang tembus,” jelas Ortien, Sabtu (03/12/2022) tadi.
Dijelaskannya, dalam pembuatan karya tersebut, ada yang membutuhkan kain perca full dan ada pula yang menggunakan kain utuh. Kemudian, dipotong-potong agar menjadi kain perca. Itu sesuai dengan pola kebutuhan yang akan dibuat.
“Kalau butuh besar dan warna sama memang perlu kain utuh, walaupun tidak banyak. Ada yang jenis perca full, ada yang kain utuh di potong-potong agar menjadi perca. Kita punya pola asli, namanya snail trail, itu banyak kain dari sisa-sisa jahitan yang digunakan,” katanya.
Baca juga :
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
- Debat Publik Tiga, Paslon Pilkada Kota Malang Bahas Pemanfaatan Teknologi untuk Lingkungan dan Kolaborasi
- Survei LSI Deny JA, Elektabilitas Pasangan Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin Tertinggi
- Tingkatkan Kualitas ASN, Sekda Erik Tekankan Etika dan Moralitas
- Wujudkan Kota Layak Anak, Pemkot Malang Fokus Tangani Anak Putus Sekolah
Dari kain perca tersebut, dikatakannya bisa menghasilkan tas, bahkan selimut. Apalagi minat pasar dari kain perca dikatakan cukup bagus. Untuk kisaran harga yang diperjualbelikan itu, tergantung dari kesulitan barang yang dijualkan.
“Minat pasar cukup bagus. Kalau selimut harganya sekitar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta. Tapi kalau untuk tas itu sekitar Rp 50 ribu, yang lebih kecil seperti gantungan kunci itu sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Tergantung tingkat kesulitannya,” lanjutnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, bahwa setiap harinya peserta pelatihan yang hadir sekitar 15 sampai 25 orang. Di mana peserta tersebut akan menerima pelatihan yang berbeda di setiap harinya, sesuai dengan jenis karya yang telah dipilihnya saat sesi pendaftaran.
“Untuk mendaftar, itukan kami menyebar lokakarya. Nah masing-masing ibu yang tertarik untuk mengikuti pelatihan, kami sediakan contact person untuk dapat dihubungi dan mendaftar lewat nomor yang tertera. Jadi setiap pelatihan itu sudah tersedia harga. Peserta dibebaskan mau mengikuti pelatihan apa. Hasil karya juga untuk pribadi karena sudah ada kitsnya sendiri,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pameran tersebut sudah digelar sejak Sabtu (26/11/2022) hingga Minggu (04/12/2022). Dalam pameran tersebut, juga memberikan pelatihan di bidang jahit menjahit, untuk membuat masker, tali masker (strap), sashiko, hingga kantong origami. (rsy/gie)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Tipikor KSU Montana, Kejari Kota Malang Sita Tiga Aset di Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik