Kota Malang

Pj Wali Kota Malang Tinjau Enam TPS Jadi Pilot Project Rencana Rehabilitasi

Diterbitkan

-

TINJAU: Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, di sela melakukan pelaksanaan peninjauan TPS. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, meninjau rencana rehabilitasi enam Tempat Penampungan Sampah (TPS) yang akan diperbarui dengan menggunakan pendanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, Rabu (13/11/2024) tadi.

Rencana pembangunan TPS tersebut dilakukan, untuk meningkatkan estetika kota dan kenyamanan warga dengan mengurangi tampilan sampah yang selama ini masih terbuka di jalan. Dari 57 TPS di Kota Malang, sebanyak enam TPS akan menjadi pilot project. Dalam pendanaannya sendiri, pun juga berbeda-beda dan itu tergantung dari standarisasi luasan TPS dan kondisi di lapangan.

“Kita intervensi untuk di bangun TPS yang lebih layak yaitu TPS tidak terbuka tapi tertutup bangunannya. Supaya lalu lalang kendaraan yang melewati TPS tidak melihat sampah yang berceceran. Ini diawali mulai dari 6 TPS, yakni di Jalan Kartini, Jalan Wilis, Jalan Purwantoro, Sulfat, Jalan Merjosari, Kedungkandang dan yang berada di Jalan Ikan Tombro ini,” jelas Pj Wali Kota Iwan.

Program tersebut, juga merupakan salah satu dari 11 prioritas yang sedang diupayakan oleh Pemkot Malang. Dalam hal ini, Pj Wali Kota Iwan mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada para pelaku usaha yang telah berkolaborasi dengan pemerintah melalui CSR.

Advertisement

“Ini menjadi model kolaborasi positif untuk pembangunan Kota Malang dan harapannya ke depan para pelaku usaha yang belum mengeluarkan CSR nya bisa mengeluarkan. Tentu juga harus bisa berkolaborasi untuk pembangunan Kota Malang yang lebih baik lagi,” ujar Pj Wali Kota Iwan.

Di sisi lain, Pj Wali Kota Malang juga akan terus menuntaskan persoalan sampah melalui sekuler ekonomi yang harus ditingkatkan. Dirinya menilai, jika pengelolaan sampah di Kota Malang sudah baik dan bagus, tetapi masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.

Baca juga :

“Proses sekuler ekonomi harus ditingkatkan. Mari kita sama-sama mengerjakan itu agar Kota Malang bisa menjadi pilot, sehingga kedatangan tamu yang ingin melihat pengelolaan sampah di Kota Malang yang baik sehingga dapat mendatangkan PAD,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Widjaya, menyampaikan bahwa pembangunan TPS tertutup ini akan melibatkan konsep infrastruktur yang sesuai dengan standar pengelolaan sampah. Seperti memiliki sumur resapan dan tempat penampungan air lindi.

Advertisement

“Sehingga limbah cair dari sampah ini dapat tertampung dengan baik. Karena air lindi ini membuat bau. Harapannya ini dapat menjadi percontohan bagi TPS lainnya,” ungkap Rahman.

Selain itu, beberapa TPS di ruas jalan utama akan menggunakan sistem pengaturan waktu (timer) untuk jadwal pengangkutan sampah, guna mengurangi kemacetan di pagi hari. TPS juga akan dilengkapi pagar penutup agar sampah tidak terlihat langsung dari luar.

“Langkah ini diharapkan dapat mengubah citra TPS yang selama ini identik kotor, supaya secara visualisasi dan rehabilitasnya lebih indah. Sehingga di beberapa ruas jalan TPS ini bisa lebih baik lagi dari sebelumnya,” tambah Rahman.

Sebagai informasi, untuk anggaran yang digunakan dalam rencana rehabilitasi 6 TPS melalui forum Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP), kurang lebih senilai Rp 2 miliar. Untuk di TPS Jalan Ikan Tombro sendiri senilai Rp 463 juta, TPS Merjosari senilai Rp 302 juta, TPS Purwantoro Rp 372 juta, TPS Kartini dan TPS Wilis Rp 545 juta, serta TPS Kedungkandang Rp 282 juta. (pro/rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas