Kota Malang

Ciptakan Inovasi Brikomek, SMPN 30 Malang Ubah Limbah Organik Jadi Briket Bernilai Ekonomis

Diterbitkan

-

INOVASI: Brikomek hasil ciptaan SMPN 30 Kota Malang. (ist)

Memontum Kota Malang – SMP Negeri 30 Kota Malang berinovasi menciptakan Briket Kompos Ekonomi (Brikomek) berbasis screw press. Hal itu dilakukan, karena melihat adanya penumpukan sampah di lingkungan sekolah.

Inovasi tersebut, merupakan gagasan dari salah satu guru di SMPN 30 Kota Malang, yakni Supriadi. Itu dikembangkan bersama tim sekolah sebagai solusi atas limbah organik yang dihasilkan setiap hari.

Guru SMPN 30 Kota Malang, Utari Dian Palupi, menyampaikan bahwa Brikomek tersebut dihasilkan dari pengolahan sampah organik. Yakni daun dan sekam, yang diubah menjadi briket kompos ramah lingkungan.

“Bahan-bahan untuk membuat Brikomek ini hampir semuanya gratis karena berasal dari limbah organik. Satu-satunya bahan yang perlu dibeli hanyalah tepung kanji sebagai perekat,” kata Utari, Selasa (12/11/2024) tadi.

Advertisement

Baca juga :

Dalam prosesnya, kompos dicampur dengan tepung kanji dengan menggunakan perbandingan tertentu. Kemudian, dicetak dengan alat pengepres yang telah dimodifikasi.

“Screw press ini kami buat sendiri dan telah diatur agar memiliki daya tekan yang maksimal dan stabil. Setelah dicetak, briket dijemur selama lima hari di bawah sinar matahari,” tambahnya.

Inovasi Brikomek tidak hanya menjadi solusi pengolahan sampah organik yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga mengurangi polusi udara yang diakibatkan metode pembakaran sampah. Sebelumnya, sampah yang tidak terolah di sekolah kerap dibakar, namun metode ini menimbulkan polusi dan merusak lingkungan sekitar.

Selain sebagai langkah mengurangi sampah, Brikomek kini dijadikan media pembelajaran di SMPN 30 Kota Malang. Maka dari itu, siswa dapat memahami langsung bagaimana mengolah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomis yang dapat menjadi bahan bakar alternatif.

Advertisement

“Melalui Brikomek, kami berharap siswa turut belajar tentang pentingnya inovasi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan bagaimana memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” imbuh Utari. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas