Pemerintahan

Wawali Sebut Pembangunan Kayutangan Heritage Untuk Amankan Bangunan Bersejarah

Diterbitkan

-

Wawali, H. Sofyan Edi Jarwoko, disela acara 'Ngopi Bareng bersama Wawali Kota Malang' di Pujasera Janti.
Wawali, H. Sofyan Edi Jarwoko, disela acara Ngopi Bareng di Pujasera Janti.

Dikemas Menjadi Daya Tarik Untuk Angkat Perekonomian

Memontum Kota Malang – Pembangunan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmad, Kota Malang, terus mengundang perhatian. Wakil Wali Kota Malang, H. Sofyan Edi Jarwoko, menjelaskan bahwa salah satu tujuan pembangunan tersebut, adalah untuk mengamankan sejumlah bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah di kawasan Kayutangan. Salah satu bangunan yang dimaksud, adalah bangunan peninggalan kolonial Belanda, yang banyak tersebar di kawasan itu.

“Di kawasan Kayutangan Heritage, itu banyak bangunan peninggalan Belanda. Hampir semua, tersebar di situ. Makanya, kemudian dilakukan pengelolaan dengan baik. Untuk mendukung langkah itu agar menjadi daya tarik, akhirnya dilakukan pembangunan. Karena, sekali lagi bahwa Kayutangan merupakan kawasan yang lengkap dari segi peninggalan,” kata Wawali Kota Malang, disela acara ‘Ngopi Bareng bersama Wawali Kota Malang’ di Pujasera Janti, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu (14/11) malam.

Sebelum serangkaian pembangunan ini dilakukan, tambah Wawali Kota Malang, Pemkot sudah melakukan pembicaraan atau pembahasan dengan beberapa pihak di sekitar kawasan. Seperti salah satunya, Kantor PLN karena sebagai koridor Kayutangan.

“Mereka sepakat dan siap menyesuaikan dengan Pemkot. Jadi, untuk tahapan-tahapan atau sosialisasi, sebenarnya sudah dilakukan oleh Pemkot,” tambahnya.

Advertisement

Sesuai konsep, imbuh Edi-sapaan Wawali Kota Malang, taman median jalan nantinya akan dipindahkan. Selanjutnya, akan diganti di tepi jalan. Dengan begitu, jalan tersebut menjadi lebih lebar.

“Untuk masyarakat yang berjualan, itu konsepnya bukan seperti desain Malioboro, Jogjakarta. Kalau konsep Malioboro, pedagangnya menetap setiap hari. Tapi Kayutangan Heritage, pedagang nantinya memanfaatkan even. Jadi, tidak setiap hari berjualan di situ. Mereka akan ikut memeriahkan, saat ada even,” terangnya.

Menyinggung publikasi atau sosialisasi, Edi memperjelas, sebenarnya dari Pemkot, TNI dan Polri, beberapa kali sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat. Hanya saja, dalam pertemuan itu, yang hadir hanya perwakilan. Sehingga, kesannya sosialisasi itu tidak sampai.

“Seperti rencana untuk koridor sisi Barat atau Patung Khairil Anwar (dekat Stadion Gajayana), itu meski akan dilakukan di tahun 2021, namun sosialisasi sudah mulai dilakukan,” imbuhnya. (sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas