Kota Malang

Warga Kota Malang yang Jalani Isoman Capai 1.634

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Warga Kota Malang terkonfirmasi positif Covid-19 banyak yang menjalani isolasi mandiri (Isoman). Diungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, data yang ia terima per hari ini Kamis (22/07) terdapat 1.634 pasien Isoman.

“Jumlah tersebut masuk di catatan, itu berarti konfirmasi positif dengan swab PCR. Karena kalau hasil swab PCR masuk di New All Record (NAR),” ujarnya pada media.

Baca Juga:

    Sedangkan jumlah Isoman dalam pantauan sebanyak 436, yang mana pasien tersebut dirawat di Rumah Sakit (RS) rujukan maupun Safe House.

    Dari pasien, ada yang melakukan karantina secara mandiri, dimana setelah menerima hasil swab antigen positif, langsung menjalani Isoman.

    Advertisement

    “Nah pasien Isoman seperti itu lah yang sering luput dari pantauan kita. Karena mereka swab antigen mandiri, hasilnya positif, belum lapor ke Dinkes atau puskesmas bahkan Rt/Rw setempat,” terangnya.

    Oleh sebab itu, untuk mencegah kematian pasien Isoman, pria yang pernah menjabat Dirut RSUD Kota Malang itu, memberi saran untuk melapor pada puskesmas wilayah.

    “Sehingga nanti bisa dilakukan pemantauan harian, baik secara daring atau kunjungan langsung. Pemantauan meliputi kondisi klinis dan obat-obatan, jadi kita tau apakah pasien tersebut tetap bisa Isoman atau harus dirujuk ke Rumah Sakit (RS),” tegas Sutiaji.

    Hal serupa juga diungkap Wali Kota Malang, Sutiaji, usai menyerahkan bantuan secara simbolis, ia mengungkap perlu banyak edukasi bagi warga Isoman.

    Advertisement

    “Demi mencegah kematian pasien Isoman memang mereka perlu diedukasi. Termasuk trauma healing itu juga kita kuatkan,” ungkap Sutiaji.

    Untuk saat ini pihaknya juga menyiapkan beberapa bed untuk ICU Covid-19 maupun Safe House tambahan.

    “Dulu ICU masih longgar, sekarang tidak. Tapi justru akan kami upayakan penambahan, ditambah lagi milik Rusunawa UB kita siapkan, RS Darurat juga,” imbuhnya.

    Lanjut Sutiaji, pertolongan pertama adalah kebutuhan akan oksigen. “Jadi bagaimana mengatasi, kita beri edukasi per Rt dan Rw. Dan nanti juga pengadaan tabung oksigen, kurang lebih 200-250 bahkan sampai 300 itu nanti kami pinjamkan kepada warga Isoman yang membutuhkan,” ujar Sutiaji. (mus/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas