SEKITAR KITA

Wali Kota Sutiaji Temui Aksi Unjuk Rasa SBMI

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Aksi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Malang di depan Balai Kota Malang, Selasa (29/06) tadi, mengundang reaksi Wali Kota Malang, Sutiaji. Di sela mengikuti Forum Group Disscusion (FGD), pemilik kursi N1 Kota Malang tersebut, akhirnya memutuskan untuk turun dan menemui massa. Dengan didampingi Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso dan Kabag Humas Pemkot Malang, Donny Sandito, Wali Kota Sutiaji mengklarifikasi dan berusaha mendinginkan suasana aksi unjuk rasa.

“Hasil inspeksi mendadak (Sidak) di sana, kami temui direkturnya. Dia (direktur, red) memaparkan ke saya, berkaitan dengan dokumen dan sebagainya. Terlepas saat Sidak itu dikondisikan atau tidak, bukan domain saya, karena bukan penyidik,” ungkap Wali Kota Malang.

Baca juga:

    Sutiaji menegaskan, jika memang dalam penyelidikan kepolisian, PT Central Karya Semesta (PT CKS) terbukti bersalah dalam kasus melompatnya lima calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari lantai 4, pihaknya akan secara tegas menutup perusahaan tersebut. “Perkara di sana tidak taat, ada penganiayaan, dan lain sebagainya, sekali lagi itu bukan domain kami (Pemkot, red) Tapi, ketika ada bukti bahwa itu tidak sesuai dengan izin atau klausul-klausul, hari itu juga akan kami tutup,” tegasnya.

    Orang nomor satu di Kota Malang itu menampik, jika dirinya dituduh memiliki hubungan dengan pihak PT CKS. “Saya tidak kenal, bahkan tidak punya hubungan apa-apa dengan pemilik PT CKS. Orangnya saja, baru ketemu saat Sidak beberapa minggu lalu,” katanya dengan nada tinggi.

    Advertisement

    Ditekankan Sutiaji, yang dibela oleh pemerintah adalah kepentingan rakyat semata. Sehingga, apa yang disampaikan sesuai dengan apa yang dilihatnya pada waktu itu.

    “Saya juga dituduh melakukan kebohongan publik. Padahal, saya menyampaikan sesuai dengan apa yang ada. Yang saya bela juga kepentingan rakyat, terkait dengan lima calon PMI. Saya memang tidak bisa menanyai, karena tidak ada di lokasi,” tambahnya.

    Meski begitu, Wali Kota Sutiaji menyampaikan permohonan maafnya jika statmen memicu gejolak di masyarakat. “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Yang pasti, ketika rakyat tertindas maka saya yang terdepan membela rakyat. Saya pun juga akan telefon Pak Kapolres, untuk segera menangani kasus ini,” paparnya. (mus/sit)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas