Pemerintahan

Wali Kota Sutiaji Himbau Peran Rumah Ibadah turut Kampanyekan Prokes

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Dengan kembali diperbolehkannya kegiatan di tempat ibadah, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) telah merancang Rumah Ibadah Bergerak. Inisiasi ini bertujuan agar selain sebagai tempat beribadah juga memiliki peran lebih, seperti halnya fungsi sosial di masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Saat ini kan tempat ibadah bisa difungsikan kembali, dengan ketentuan jemaah 50 persen dari kapasitas atau 50 orang dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Maka saya rasa sudah waktunya kita merubah mindset masyarakat yang masih menganggap rumah ibadah sebagai momok penyebaran Covid-19,” terang Wali Kota Malang, Sutiaji, Jumat (27/08) tadi.

Baca juga

Menurut pemilik kursi N1 tersebut, dalam situasi saat ini justru yang harus dikuatkan adalah Masjid atau tempat ibadah bisa memberikan penajaman makna bahwa pandemi merupakan ujian dari Allah. “Tempat ibadah bisa dijadikan basis kuat dan benteng penanganan serta mengkampanyekan Prokes. Namun tetap tidak melupakan dalam berkegiatan ibadah harus memakai masker, jaga jarak, dan lain sebagainya. Justru dari masjid tempat ibadah adalah perang dari Covid-19,” tambahnya.

Terlebih dengan menggandeng para ulama maupun tokoh agama, Gerakan Rumah Ibadah Bergerak tentu akan semakin optimal.

Advertisement

“Seiring dengan perkembangan penanganan Covid-19, rumah ibadah perlahan akan kembali difungsikan sebagaimana mestinya. Apalagi masyarakat biasanya lebih menurut kalau yang memberi nasihat atau petuah adalah tokoh agama panutannya,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu inisiator Gerakan Rumah Ibadah Bergerak, Soetopo Dewanggo, mengungkapkan bahwa latar belakang dari gerakan ini bermula dari pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

“Solusinya antara lain, membangun sistem manajemen risiko berbasis tempat ibadah,” imbuhnya.

Terkait teknis, dirinya mencontohkan seperti kegiatan yang rutin dilakukan di Masjid Al-Fattah Ali. Dimana mengumpulkan 25 orang secara rutin dan berkala dalam satu bulan menggelar pengajian kesehatan.

Advertisement

“Jamaah diharapkan mengetahui, kalau terpapar Covid-19 ciri-cirinya seperti apa, lalu penanganan dan langkahnya bagaimana. Kita juga berikan vitamin, probiotik. Rencana Rumah Ibadah Bergerak bakal diterapkan di seluruh masjid,” urainya.

Dirinya berharap melalui gerakan ini masyarakat bisa ambil bagian dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia, khususnya di Kota Malang.

“Melalui gerakan ini, masyarakat akan turut serta berpartisipasi dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 yang setidaknya di lingkungannya masing-masing,” harapnya. (mus/ed2)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas