Kota Malang
Wali Kota Malang Sampaikan Konsep Hexahelic dalam Penilaian Pembangunan Daerah Tahap II dengan Bappeda Jatim
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan konsep hexahelix untuk mengakselerasi pembangunan di Kota Malang. Hal tersebut disampaikan, saat dirinya menghadiri tahapan Penilaian Pembangunan Daerah (PPD) tahap II di Ruang Rapat Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Jumat (11/02/2022).
Sebelumnya, Kota Malang telah lolos pada tahap pertama, penilaian dokumen perencanaan kabupaten dan kota se Jawa Timur. Konsep hexahelic tersebut, dilakukan dalam menghadapi situasi pandemi. Menurutnya, pandemi telah berdampak pada kontraksi ekonomi di seluruh daerah. Utamanya, wilayah perkotaan yang mengalami aglomerasi dan berbasis perdagangan serta jasa. Dua hal tersebut, banyak dibatasi pada masa pandemi ini.
“Kota Malang berhasil mengatasi kedalaman kontraksi ekonomi tersebut melalui berbagai paket kebijakan dan stimulus ekonomi di daerah. Kota Malang hanya mengalami kontraksi sebesar -2,26 persen lebih rendah dibandingkan Kota Surabaya sebesar -4,85%,” katanya dalam rilis yang diterima Memontum.com di Kota Malang, Sabtu (12/02/2022).
Baca jga:
- Belanja Pegawai Kota Malang Diproyeksi Naik Rp 140 Miliar, Pj Wali Kota Sebut Terbesar untuk PPPK
- Kejari Kota Malang Blander, Bakar Narkotika dan Ratusan Ribu Pil LL
- Pembangunan Drainase Kawasan Suhat Ditargetkan pada Triwulan Pertama 2025
- Pemkot Malang Siap Implementasikan UU Keuangan Pusat-Daerah untuk Wujudkan Kemandirian Fiskal
- Dishub Kota Malang Targetkan Parkir Vertikal Tiga Lantai di Jalan Majapahit Beroperasi Desember Ini
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa di tahun 2021 tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Malang, cukup tinggi. Yaitu di angka 9,65 persen. Namun, secara komparatif rangking, TPT Kota Malang di Provinsi Jawa Timur, turun dari tertinggi pertama menjadi ketiga.
Sementara itu, tercatat angka kemiskinan di Kota Malang pada tahun 2021 sebesar 4,62 persen dan angka indeks pembangunan manusia sebesar 82,04 persen. Sedangkan rasio di Kota Malang, berada di angka 0,395.
“Saya berharap kondisi tersebut akan terus membaik, meski kita masih berada di tengah-tengah situasi pandemi. Dengan bantuan dan dukungan dari semua sektor di Kota Malang, saya yakin perekonomian Kota Malang akan terus bangkit,” ujarnya.
Tidak hanya itu, di tahun 2021, Kota Malang telah berhasil meraih predikat terbaik kedua kategori kota untuk PPD Terbaik Kabupaten / Kota Tingkat Provinsi Jawa Timur. Dimana, PPD merupakan kegiatan tahunan Kementerian PPN/ Bappenas yang dikoordinasikan oleh Deputi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan.
Kegiatan tersebut untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah daerah tingkat Provinsi, kabupaten maupun kota dengan menunjukkan kinerja yang baik dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan daerah. Prestasi tersebut ditandai dengan tersusunnya dokumen perencanaan yang berkualitas pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan perencanaan serta mampu berinovasi dalam mencapai sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan. (cw2/sit)
- Kota Malang2 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang3 minggu
Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Hukum & Kriminal4 minggu
Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Kota Malang3 minggu
Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Kota Malang3 minggu
Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati
- Kota Malang3 minggu
Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Kota Malang2 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam