Kota Malang

Unik, Gerai Kopi Cinta di Kota Malang Angkat Gerakan Kesadaran Inklusif dengan Barista Tuli

Diterbitkan

-

KOPI: Booth 'Kopi Cinta' di gelaran Malang Autism Summit 2024. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Salah satu gerai kopi lokal asal Kota Malang, ‘Kopi Cinta’ berhasil dan sukses menarik perhatian. Sebab, bukan hanya karena cita rasa minumannya saja yang menarik, akan tetapi karena keunikan dari barista atau peracik kopi yang tidak lain adalah seorang penyandang disabilitas tuli. Sehingga, para pelanggan yang akan memesan harus menggunakan bahasa isyarat.

Barista dengan penyandang disabilitas tuli, Ardisa (26), itu mengaku tidak mengalami kendala apapun saat melayani pelanggan. Menurutnya, dengan interaksi melalui bahasa isyarat justru memberikan pengalaman berbeda bagi para pembeli.

“Saya menjual minuman dari brand Kopi Cinta, seperti es matcha, es kopi susu dan es coklat, baik yang dingin maupun panas. Ini sudah berjualan selama dua bulan dan brand ini juga masih baru,” ujar Disa, saat komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat, Kamis (03/10/2024) tadi.

Gerai Kopi Cinta yang berlokasi di Resto Harmoni, Jalan Bromo, Kota Malang, ini juga sering hadir di berbagai pameran dengan membuka booth. Disa yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang kuliner, merasa tidak kesulitan dalam menjalankan profesi sebagai barista.

Advertisement

Baca juga :

“Di Kopi Cinta ada tiga barista, yang semuanya tuli. Saya sendiri lulusan jurusan pariwisata dengan fokus pada kuliner, jadi mempelajari semuanya dari awal tidak menjadi masalah,” tambahnya.

Selain menyajikan minuman, Kopi Cinta juga memiliki misi sosial, yaitu meningkatkan gerakan kesadaran inklusifitas terhadap komunitas tuli. Karena para pembeli secara tidak langsung juga mempelajari bahasa isyarat.

“Pembeli memesan dengan menggunakan bahasa isyarat, di sini kami menyediakan panduan untuk pemesanannya. Kami berharap, masyarakat selain menikmati kopi juga bisa lebih memahami dan mendukung komunitas tuli melalui gerakan ini,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pembeli, Cinta, mengaku baru pertama kalinya melihat gerai kopi yang dilayani oleh penyandang disabilitas tuli. Itu menurutnya sangat menarik perhatiannya.

Advertisement

“Ini sangat menarik dan tadi waktu pesan tidak kesulitan, karena sudah ada arahannya yang mempermudah dan sebelumnya saya juga pernah mempelajari sedikit demi sedikit mengenai bahasa isyarat,” imbuh Cinta. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas