Kota Malang

TP PKK Kota Malang Hadiri Vaksinasi untuk Anak dengan Penyakit Kronis dan Disabilitas

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur Perwakilan V Malang dan Rumah Sakit (RS) Hermina Tangkuban Prahu, menggelar vaksinasi bagi anak, Rabu (08/09) tadi. Sebanyak 150 vaksin Sinovac, diberikan khusus kepada anak difabel dan anak dengan penyakit kronis. Gelaran ini, dihadiri pula oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Malang, Widayati Sutiaji.

“Alhamdulillah, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bekerja sama dengan para dokter dan RS Hermina Tangkuban Prahu untuk menggelar vaksinasi. Ini diperuntukkan untuk anak disabilitas dan yang punya panyakit kronis,” terang Widayati.

Baca Juga:

    Menurut istri Wali Kota Malang ini, vaksinasi yang diberikan untuk kategori kelompok masyarakat rentan terpapar Covid-19. Sehingga, mereka pun menjadi prioritas Pemkot Malang, untuk bisa mendapatkan vaksin.

    “Meski hanya 150 dosis yang diberikan hari ini, tapi akan berkesinambungan,” sambungnya.

    Advertisement

    Dirinya berharap, dengan makin banyak warga Kota Malang yang tervaksin, akan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Tidak lupa, saya himbau masyarakat juga disiplin protokol kesehatan (Prokes). Terutama, di lingkup keluarga. Saya harap ada peran para ibu di sini. Ayo kita jaga kesehatan keluarga. Ingatkan suami dan anak untuk disiplin 5M,” terangnya.

    Ketua IDAI Jatim Perwakilan V Malang, dr Harjoedi Aji Cahyono, menjelaskan bahwa gelaran ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga Kota Malang.

    “Ketentuan peserta vaksinasi ini bebas mau ber-KTP atau domisili dimanapun. Yang terpenting berusia 12-17 tahun dengan penyakit kronis atau penyandang disabilitas,” jelasnya.

    Dirinya menambahkan, bahwa sesuai rekomendasi anak dengan penyakit kronis dan disabilitas boleh melakukan vaksinasi jika semua kondisinya terkendali. “Jadi tensinya bagus, gula darah bagus, suhu tidak panas, dan kontrol rutin. Kalau sudah terkendali boleh vaksinasi,” kata pria yang juga bertugas sebagai Dokter Spesialis Anak di RS Hermina Tangkuban Perahu tersebut.

    Advertisement

    Berkaitan dengan pengawasan pasca vaksinasi, dirinya mengakui memang terdapat perbedaan. “Biasanya 15 menit selesai vaksinasi kalau tidak mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), ya selesai. Tapi kalau yang ini, kita pantau hingga 1 minggu ke depan. Kalau ada apa-apa, kita siap berikan bantuan medis,” tuturnya. (mus/sit)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas