Kota Malang
Tiga Fase Kebijakan Wali Kota Malang Mampu Menggerakkan Perekonomian
Memontum Kota Malang – Ekonomi kreatif (Ekraf) di Kota Malang sangat berkontribusi besar dalam menggerakan perekonomian. Wali Kota Malang, Sutiaji, menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan ada strategi pengembangan Ekraf dalam tiga fase kebijakan yang tertuang dalam peraturan Wali Kota Nomor 12 tahun 2018 mengenai roadmap ekraf Kota Malang.
Dijelaskan Wali Kota Sutiaji, fase pertama yakni kebijakan Malang Bersinergi. Mulai tahun 2018 hingga 2019, yang merealisasikan satu data industri game dan aplikasi. Fase kedua adalah ketika tahun 2020 hingga 2021 melalui kebijakan Malang berdaya.
“Penguatan SDM berbasis industri untuk melahirkan produk yang berkualitas tetap berjalan. Meskipun pandemi sempat menghambat proses ini, namun selanjutnya pada tahun 2021 produktifitas mampu bangkit kembali,” tegas Wali Kota Sutiaji, Jumat (01/04/2022) tadi.
Masih menurut orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang itu, subsektor pengembangan aplikasi dan game, saat ini merambah pasar dunia. Sehingga, hal ini juga mendorong Kota Malang, menjadi salah satu Kota Kreatif, yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Selain itu di tahun ini hingga 2023 mendatang, tambahnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menjalani kebijakan malang mendunia. Dengan memacu ketertarikan korporasi global untuk berinvestasi di Kota Malang.
“Saat ini, spirit dalam menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis ekraf sudah berdampak luas bagi masyrakat. Melalui 17 subsektor yang dimiliki Kota Malang ini mampu menyediakan kurang lebih 12.823 lapangan usaha,” lanjutnya.
Selain itu, Pemkot Malang juga berupaya menguatkan salah satu motto Tri Bina Cita Kota Malang. Yaitu, sebagai Kota Pariwisata dengan mengembangkan destinasi pariwisata sejarah. Karena Kota Malang dikenal dengan bangunan peninggalan Kolonial.
“Karena itu, Pemkot Malang melakukan revitalisasi di salah satu permukiman di kawasan bersejarah, seperti Kayutangan Heritage. Ini diharapkan, nantinya menjadi destinasi wisata alternatif yang mampu menarik perhatian wisatawan domestik maupun manca negara,” terangnya. (hms/cw2/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED