Kota Malang
Terkena Imbas Rencana Pembangunan Jembatan, PKL di Tidar Pasang Banner Penolakan Penggusuran
Memontum Kota Malang – Sejumlah banner bertuliskan ‘menolak penggusuran’ bertebaran di lapak para Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Tidar, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Selasa (13/06/2023) tadi.
Saat Memontum.com melakukan konfirmasi kepada salah satu pedagang, Mariono, menyampaikan jika penggusuran itu akan dilakukan oleh pihak swasta, karena akan dibangun jembatan. Sehingga, pihaknya terkena imbas dan berdampak pada tidak bisa berjualan di kawasan tersebut.
“Padahal, saya berjualan di sini sudah puluhan tahun. Jadi, kok tidak dari lama saya digusurnya. Kalau pemerintah yang meminta saya pergi, monggo. Saya akan angkat kaki dari sini, karena yang memerlukan negara. Kalau ini, kan pihak swasta, yang uangnya banyak. Pasti mereka pinjam tangan pemerintah, untuk menggusur kami di sini,” jelas Mariono tadi.
Pihaknya menambahkan, jika nantinya akan ada sekitar 20 PKL yang terkena imbas penggusuran tersebut. Apalagi, penggusurannya akan dilakukan pada Rabu (14/06/2023) besok. Namun, pihaknya tetap akan melakukan penolakan.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
“Kalau memang besok kami akan digusur, kami tetap akan menolak. Dan kami akan melakukan demo dengan semuanya. Termasuk BEM Kota Malang, akan siap datang semua membantu kami,” katanya.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan komunikasi bersama DPRD Kota Malang, terkait dengan penggusuran tersebut. Pihaknya berharap, hal itu nantinya tidak akan terjadi. Karena, juga menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Tolonglah, kami di sini ini mencari nafkah. Jangan digusur gitu aja seperti hewan. Kalau mau dibangun, silahkan membangun tapi jangan digusur. Dahulu lahan di sini juga nggak seperti sekarang, ini juga karena teman-teman angkot yang membantu menguruk,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Paguyuban Angkutan Kota (Angkot) jalur Arjosari-Tidar (AT), Rokhim, juga menyampaikan hal yang sama. Pihaknya menolak dengan penggusuran tersebut, sebab kawasan itu juga menjadi tempat pangkalan Angkot. Apalagi, saat minat dari penumpang angkot kian hari kian menurun.
“Dahulu kami ada 54 angkot, sekarang sudah turun tinggal 15. Penumpangnya juga sudah mulai turun, tidak seramai sebelumnya. Di kawasan ini, juga jadi tempat pangkalan kami dan beberapa angkot selalu di sini. Jadi, kami sangat menyayangkan jika nanti dilakukan penggusuran,” imbuh Rokhim. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED