Kota Malang

Terima Keluhan Pedagang Pasar Madyopuro Soal Saluran Drainase, Pj Wali Kota Sarankan Perbaikan

Diterbitkan

-

DRAINASE: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat meninjau saluran drainase di Pasar Madyopuro bersama dengan OPD. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meminta agar saluran drainase yang ada di Pasar Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, dilakukan perbaikan. Sebab, hal itu menjadi keluhan dari para pedagang pasar.

Saat melakukan peninjauan langsung di Pasar Madyopuro, Pj Wali Kota Wahyu melihat sendiri bagaimana kondisi drainase tersebut. Ketika tidak hujan, air yang ada di dalam drainase nampak penuh. Apalagi kalau hujan, maka dimungkinkan terjadi banjir.

“Memang sepertinya dalam perencanaan yang dibuat, cuma ada gedungnya tetapi tidak melihat saluran pembuangannya kemana,” kata Pj Wali Kota Wahyu, Rabu (17/04/2024) tadi.

Karenanya, dirinya meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dapat segera melakukan kerja bakti bersama dengan para pedagang pasar tersebut. Hal itu dilakukan, untuk melihat kondisi dan penyebab tertutupnya saluran drainase yang ada.

Advertisement

“Saya minta pada Kepala Diskopindag Kota Malang, Kepala UPT Pasar Madyopuro, Pak Kadis DPUPRPKP dengan Pak Kadis DLH, untuk serentak melakukan kerja bakti dengan pedagang. Karena kitakan tidak tahu tertutupnya ini karena apa, kalau memang di situ banyak buangan sampah tentu mengakibatkan banjir dan mereka sendiri yang rugi,” katanya.

Baca juga :

Dalam hal tersebut, Pj Wali Kota Wahyu menegaskan, bahwa itu menjadi tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya pemerintah, sehingga dibutuhkan kolaborasi bersama dengan pedagang.

Senada dengan itu, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyampaikan bahwa dalam waktu dekat memang akan dilakukan kerja bakti bersama. Untuk perbaikan drainase itu sendiri tersebut tentunya akan direncanakan terlebih dahulu.

Advertisement

“Karena kemarin dalam revitalisasi pasar itu menggunakan dana Tugas Pembantu (TP) kita dapat Rp 3 miliar, akhirnya kita sesuaikan dengan kecukupan dulu. Untuk infrastruktur pendukung seperti drainase, saluran air itu memang belum digarap dan menyusul,” jelas Eko.

Lebih lanjut dikatakan Eko, jika di tahun 2024 ini akan mengajukan anggaran sekitar Rp 200 juta dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) untuk kebutuhan drainase tersebut. “Diusahakan tahun ini kami mengajukan, karena itu juga petunjuk dari Pak Pj Wali Kota dan akan segera kami lakukan. Nanti kami ajukan sekitar Rp 200 an juta, cukup untuk menyeluruh di samping tadi itu,” imbuh Eko. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas