Kota Malang
Terdampak Cuaca Ekstrem, Pedagang Pasar Comboran Baru Barat Alami Banjir dan Minta Pergantian Kapas
Memontum Kota Malang – Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah itulah yang tengah menimpa pedagang di Pasar Comboran Baru Barat Kota Malang.
Usai tertimpa musibah kebakaran, kini sejumlah pedagang terkena musibah akibat cuaca ekstrem. Dimana, lokasi berjualan mereka menjadi sasaran banjir akibat air hujan yang masuk ke areal berjualan.
Ketua Paguyuban Pasar Comboran Baru Barat, Samidi, merespon kondisi itu berharap agar Pemerintah Kota Malang segera mengambil tindakan cepat. Salah satunya, dengan memperbaiki atap yang bocor akibat kebakaran. Sehingga, pedagang tidak wanti-wanti tatkala cuaca ekstrem terjadi.
“Kondisi di lantai bawah parah sekali, becek seperti sawah. Harapannya, Pemkot Malang segera menangani dan mungkin dengan menutup atap yang bolong atau mengalihkan aliran air ke saluran di luar pasar,” kata Samidi, Jumat (27/09/2024) tadi.
Ditambahkannya, bahwa musibah banjir yang terjadi bukan masalah yang biasa terjadi di Pasar Comboran. Kecuali, jika ada saluran air yang tersumbat. Namun, kali ini situasi semakin parah, sejak terjadi kebakaran. Dengan kondisi atap pasar yang berlubang, menambah kekhawatiran para pedagang.
Baca juga :
“Kalau hujan terus begini, dagangan kami akan terus rusak. Banyak kios sudah kebanjiran, terutama di Lantai I. Jadi karena atapnya bolong, kemudian juga di Lantai II itu airnya merembes melalui celah-celah tembok,” tambahnya.
Lebih lanjut, Samidi juga mengkritik Kepala Pasar (Kapas) yang dinilai lamban dalam merespons kondisi darurat ini. Dirinya menyebut, bahwa laporan banjir sudah disampaikan beberapa hari lalu. Namun, belum ada tindakan nyata di lapangan.
“Kapas harus tanggap dengan situasi darurat seperti sekarang. Saya harap, jangan menunggu instruksi dari atas. Kalau terus begini, saya minta Kapasnya diganti saja. Kita butuh pemimpin yang siap menghadapi keadaan darurat,” tegasnya.
Masih menurutnya, bahwa kondisi kios di bagian belakang pasar, dilaporkan paling parah terdampak banjir. Dampaknya, banyak dagangan dari milik pedagang yang rusak. Termasuk, kosmetik dan barang-barang lain yang berada di bagian dalam. Sementara para pedagang, kini berharap pemerintah segera turun tangan sebelum kerugian mereka semakin bertambah besar.
Sementara itu, salah satu pedagang pasar di Lantai I, Ani, mengaku sangat merasakan dampak dari banjir yang terjadi. Bahkan, beberapa barang dagangannya juga terkena banjir. Sehingga, harus menutup kios selama tiga hari.
“Waktu hujan tiba itu, kami masih di sini. Karenanya, kami langsung mengamankan barang-barang. Tetapi, airnya juga sempat merembes ke dalam. Dagangan yang kena banjir ada banyak. Mulai rengginang hingga keripik. Sampai sekarang, kondisinya masih terus merembes kalau hujan. Padahal, sebelumnya ini tidak pernah terjadi,” imbuh Ani. (rsy/sit)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Tipikor KSU Montana, Kejari Kota Malang Sita Tiga Aset di Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik