Pendidikan
Swab Siswa dan Tenaga Pendidik di Kota Malang Jalan Terus, Kadikbud Targetkan 500 sampai 1000 Sehari
Memontum Kota Malang – Swab antigen bagi tenaga pendidikan dan siswa di Kota Malang terus digalakkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Hal tersebut dilakukan, guna mengantisipasi adanya kluster Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Bahkan, dikatakan Kepala Dikbud Kota Malang, Suwarjana, kedepan pihaknya menarget sehari 500 hingga 1000 warga sekolah yang menjalani swab antigen.
“Ini kita sedang jadwalkan bergilir swab untuk jenjang pendidikan SD dan SMP. Guru dan tenaga pendidik wajib swab, sedangkan siswa hanya yang mendapat izin dari orang tua,” jelas Suwarjana, Kamis (30/09/2021).
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Langkah pencegahan tersebut, tambahnya, dijalankan bertahap dengan melihat kemampuan tenaga kesehatan (Nakes) dan proses perijinan bagi siswa. “Tapi untuk yang guru bisa kita percepat. Swabnya di kita masih terpakai sekitar 500 dan dijalankan dari hari Jumat (24/09/2021) lalu. Nanti ke depan, kita targetkan sehari bisa swab sekitar 500 sampai 1000,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Dikbud Kota Malang, hingga kemarin sudah sekitar 7 sekolah yang jalani swab untuk siswa dan tenaga pendidikan. “Untuk jumlah siswa , karena acak jadi masih belum mendata berapa totalnya,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, hingga saat ini belum ada laporan warga sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Sementara laporan yang masuk ke kami belum ada yang positif. Pelaksanaannya juga tergantung kemampuan perwilayah. Seperti contoh di Puskesmas Janti itu bisa melayani swab sehari sekitar 100 kuota,” jelasnya.
Meski belum menerima laporan kasus positif Covid-19 di lingkungan sekolah sepanjang PTMT, pihaknya tetap waspada dan antisipasi. “Kalau ada yang positif kita lakukan standar pelayaan saat ditemukan ketika swab. Pertama jelas ditracing, kemana saja kegiatan pasien tersebut dalam seminggu terakhir. Kedua, tentu kita lihat apakah yang bersangkutan memungkinkan isolasi mandiri (isoman) atau tidak, jika tidak akan diarahkan ke isolasi terpusat (isoter),” paparnya.
Tidak hanya itu, pengamanan deteksi di lingkungan juga akan dilakukan oleh pihak Dinkes maupun Satgas Covid-19 Kota Malang. “Jadi penguatan di lingkungan, bagaimana dampak kontak erat. Kalau dilakukan perawatan pasti diperhatikan secara medis dan obat lainnya,” tutur dr Husnul. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED