Kota Malang
Songsong Pemenangan Paslon di Pilkada Kota Malang, DPC PDI-Perjuangan Gelar Konsolidasi
Memontum Kota Malang – Pastikan kesiapan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Kota Malang dalam menyongsong pemenangan pasangan calon (Paslon) di Pilkada Serentak 2024, anggota DPR RI, Ahmad Basarah, melakukan konsolidasi di Kantor DPC PDI-Perjuangan Kota Malang, Kamis (14/11/2024) tadi.
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menyampaikan bahwa kedatangan Ahmad Basarah juga untuk melakukan pengecekan struktur partai, konsolidasi internal serta persiapan saksi-saksi. Termasuk juga menjadi sinyal penting untuk memastikan kesiapan PDI-Perjuangan di daerah.
“Konsolidasi internal dan perekrutan saksi sudah berjalan. Kami sudah memiliki 2.376 saksi yang siap bertugas di TPS, PPS, tingkat kecamatan, hingga KPUD Kota Malang pada 27 November 2024 mendatang,” kata Made.
Tidak hanya itu, PDI-Perjuangan juga telah menempatkan para pengampu dari berbagai tingkatan untuk memperkuat jaringan pemenangan. Diantaranya, Ahmad Basarah dari DPR RI dan Dewanti Rumpoko dari DPRD Provinsi, sementara di tingkat kota terdapat sembilan anggota fraksi yang tersebar di setiap daerah pemilihan (Dapil).
“Saya bertugas dengan Bu Ida di Kecamatan Lowokwaru, Mas Sony di Kecamatan Klojen, kemudian ada Bu Amithya di Kecamatan Kedungkandang, lalu ada Pak Eko Herdianto dan Mas Harvard di Kecamatan Blimbing, serta ada Bu Lea dan Zakaria di Kecamatan Sukun,” ucapnya.
Baca juga :
Sementara itu, untuk pembekalan saksi akan dilakukan dalam tiga hari, yakni mulai tanggal 17 hingga 19 November dan terbagi dalam lima sesi per kecamatan. Dengan begitu, menurutnya para saksi akan siap sepenuhnya melaksanakan tugas di hari pemungutan suara.
Lebih lanjut, Made juga menyampaikan bahwa berdasarkan survei internal DPP yang bersifat tertutup, Kota Malang dikategorikan sebagai daerah tempur. Itu menurutnya menunjukkan potensi kemenangan yang masih terbuka.
“Ada tiga kategori dalam penilaian DPP, yaitu menang, tempur dan kalah. Kota Malang masuk kategori tempur, artinya kami punya peluang untuk menang,” jelas Made.
Di sisi lain mengenai kampanye akbar, PDI-Perjuangan Kota Malang masih mempertimbangkan langkah tersebut. Made menyebutkan, bahwa suasana politik di Kota Malang sedang memanas, terutama dengan adanya indikasi ketidaknetralan dari aparat.
“Kami masih memikirkan ulang kampanye akbar, karena melihat situasi politik yang memanas. Untuk keputusan terkait kampanye akbar akan ditentukan segera. Kalau dinilai tidak berdampak elektoral, kami memilih untuk tidak mengambil kampanye akbar. Lebih baik fokus pada pendekatan langsung ke masyarakat, door-to-door, yang lebih efektif dalam meraih dukungan,” tegas Made. (rsy/sit)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Tipikor KSU Montana, Kejari Kota Malang Sita Tiga Aset di Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik