Berita Nasional
Sikapi Merebaknya PMK, Deputi Kementrian Bidang Perekonomian Sampaikan Tak Perlu Khawatir
Memontum Kota Malang – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini menyerang hewan ternak, utamanya ternak sapi, tidak perlu di khawatirkan akan penularannya ke manusia. Sebab, PMK itu hanya menular pada kuku dan itu sifatnya tidak zoonosis atau tidak berkaitan dengan kesehatan manusia.
Hal tersebut, dijelaskan oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Pujo Setio, seusai melakukan kegiatan Seminar Nasional Hari Susu Nusantara, Kamis (02/06/2022) tadi.
“Seluruh hewan ternak, itu aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Mitigasi risiko paling tinggi, itu adalah ternak hidup. Namun, bagaimana kita mengendalikan biar virus itu tidak menyebar pada hewan ternak lainnya,” jelas Pujo Setio, Kamis (02/06/2022).
Baca juga:
- Belanja Pegawai Kota Malang Diproyeksi Naik Rp 140 Miliar, Pj Wali Kota Sebut Terbesar untuk PPPK
- Kejari Kota Malang Blander, Bakar Narkotika dan Ratusan Ribu Pil LL
- Pembangunan Drainase Kawasan Suhat Ditargetkan pada Triwulan Pertama 2025
- Pemkot Malang Siap Implementasikan UU Keuangan Pusat-Daerah untuk Wujudkan Kemandirian Fiskal
- Dishub Kota Malang Targetkan Parkir Vertikal Tiga Lantai di Jalan Majapahit Beroperasi Desember Ini
Dikatakannya, bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan para industri pengelola hewan ternak, bahwa virus PMK itu tidak bermasalah. Itu akan terus dikuatkan edukasinya.
“Susu itu, sepanjang dikemas dengan baik bisa sampai diserap oleh industri. Untuk sekarang ini, beberapa ternak sudah menggunakan antibiotik dan itu agak sulit untuk bisa diterima industri. Karena, kita mempunyai standar untuk antibiotik, dimana residu antibiotik itu tidak boleh dimakan. Kami terus berkoordinasi dengan para industri, bagaimana upaya untuk bisa menyerap sebanyak-banyaknya susu segar itu,” lanjutnya.
Selain itu, untuk produk olahan hewan ternak, semunya aman untuk dikonsumsi. Tidak menyebarkan penyakit, maka untuk faktor penularannya harus diabaikan dan masyarakat tidak perlu khawatir. Dirinya berharap, masyarakat mengamankan distribusi pangan yang berbasis peternakan.
“Jadi, susu difakturisasi di atas 70 derajat atau susu-susu UHT dan sebagainya apalagi susu bubuk, itu sudah aman sekali. Termasuk juga produk-produk lainnya, seperti daging beku, kemudian juga produk-produk olahan seperti sosis dan sebagainya,” katanya.
Sementara itu, saat ini pihaknya juga masih berkoordinasi dengan dokter hewan. Karena, untuk menghindari Anti Mikroba Residu (AMR) atau Resistance. Sehingga, produk olahan hewan ternak bisa dikonsumsi secara aman oleh masyarakat.
“Kita juga menghindari yang namanya AMR. Karena, ini juga standar dalam produk pangan kita. Kita juga sudah komitmen secara nasional dan internasional, bagaimana AMR ini bisa kita tekan. Sehingga, pangan itu betul-betul aman untuk masyarakat,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang2 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang3 minggu
Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Hukum & Kriminal4 minggu
Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Kota Malang3 minggu
Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Kota Malang3 minggu
Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati
- Kota Malang3 minggu
Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Kota Malang2 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam