Pemerintahan

Sambut 2022 sebagai Tahun Toleransi Beragama, Pemkot Malang Silaturahmi ke Berbagai Umat Beragama

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Pemerintah Pusat mencanangkan tahun 2022 sebagai tahun toleransi beragama. Merespon program positif tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang turut mendukungnya dengan agenda silaturahmi ke beberapa tempat ibadah.

Seperti Pura Astawinayaka yang dikunjungi pada Senin (25/10/2021) lalu, kemudian Gereja Bala Keselamatan di hari Selasa (26/10/2021) dan Gereja Katholik Maria Ratu Rosari pada hari ini (27/10/2021).

“Ini sebenarnya sejalan dengan misi ketiga Kota Malang, yaitu mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender.

Karenanya, sebagai bentuk menjalin kerukunan antar umat beragama, saya dan pak Wawali mengunjungi beberapa tempat ibadah yang ada di Kota Malang,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.

Advertisement

Keberadaan pemimpin Kota Malang di tengah-tengah beragamnya umat ini, dalam rangka menguatkan sikap toleran dan kerukunan antar umat beragama, demi kebaikan dan kemajuan. Wali Kota Sutiaji juga berpesan, agar antar umat beragama tidak berburuk sangka dengan saling mencurigai satu sama lain.

“Kita harus berkumpul, rukun, membantu, merangkul, tidak saling mencurigai. Tidak mungkin kita bisa rukun jika tidak positive thinking,” ucapnya.

Pura Astawinayaka yang menjadi lokasi pertama kunjungan dalam kegiatan silaturahmi ini, diakui Sutiaji memiliki keunikan dan mengundang apresiasi. Pasalnya tempat beribadah umat Hindu ini berdiri berdampingan dengan gereja dan masjid.

“Saya berikan apresiasi ini tempatnya. Di Kota Malang itu sudah ada gereja berdampingan dengan masjid. Di sini justru ada pura berdampingan dengan dua tempat ibadah lain,” tuturnya.
Menurutnya, ini menjadi contoh merajut Bhinneka Tunggal Ika dari sisi agama.

Advertisement

“Kita merajut kebhinekaan ya, kita merangkul semua. Kita hadir ke semua umat. Apabila keberagaman ini dirangkai, akan menjadi kekuatan kita bersama,” tambahnya.

Sementara itu, pada kegiatan bersilahturahmi ke umat kristiani di Gereja Bala Keselamatan itu, nampak dihadiri oleh lima puluh Sinode, para pendeta, dan tokoh-tokoh pemuka agama terkait.

Silaturahmi ini memiliki esensi untuk merawat, membangun, dan mengomunikasikan berbagaimasalah ekonomi, sosial, infrastruktur dan yang terpenting mengenai kerukunan umat beragama.

Dan secara bersama untuk membangun ekosistem ketahanan, keamanan, dan ketertiban di Kota Malang.

Advertisement

“Dengan pemahaman bahwa Kota Malang ini adalah rumah kita, yang harus dirawat dan dijaga bersama,” terangnya.

Giat kunjungan ke berbagai tempat ibadah umat beragama ini mendapat respon positif dari berbagai pemuka agama.

Salah satunya adalah Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang, dr Putu Moda Arsana, yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Wali Kota Sutiaji bersama rombongan.

Menurutnya kunjungan ini dapat menjadi momentum untuk menghayati ajaran Catur Guru pada agama Hindu, yang salah satunya mengenai Guru Wisesa.

Advertisement

“Guru Wisesa adalah pemerintah kita. Hari ini kita dikunjungi Guru Wisesa kita yaitu Pak Wali, Pak Wawali, dan Ketua DPRD.

Terima kasih atas kunjungannya, mudah-mudahan umat Hindu di Malang dapat mendukung kebijakan Pemerintah dan kami dapat berpartisipasi,” ucapnya.

Sejalan, Pendeta Gereja Bala Keselamatan, Lukas Suwandi , turut menyampaikan terima kasih atas digelarnya kegiatan ini oleh Pemkot Malang.

“Terima kasih atas kehadirannya, semoga dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya umat kristen yang ada di Kota Malang.

Advertisement

Di masa pandemi ini, kami turut berupaya mendukung pemerintah diantaranya terkait vaksinasi Covid-19 dan berbagai upaya mendukung program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” ujarnya.

Ke depan, kegiatan silaturahmi yang sama juga akan terus digelar Pemkot Malang dengan mengunjungi umat beragama non muslim lainnya di Kota Malang.

Sebagai upaya berkelanjutan untuk makin menguatkan jalinan kerukunan antar umat beragama sekaligus untuk mewujudkan Kota Malang yang toleran. (hms/mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas