Komunikasi Sosial
RSUD Kota Malang Gelar Penyuluhan Materi Deteksi Dini Kusta, Dr Umar: Jangan Sampai Terlambat
Memomtum Kota Malang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang, menggelar penyuluhan materi kusta pada Jumat (8/11/2019). Penyuluhan tersebut diikuti oleh seluruh kader kesehatan di Kota Malang, baik dari kelurahan maupun Puskesmas. Setidaknya ada sekitar 80 orang kader yang mengikuti kegiatan penyuluhan tersebut.
Dalam penyuluhan tersebut, dengan tagline ‘Temukan Dini, Tidak ada cacat, Tidak ada stigma’, pihak RSUD Kota Malang berusaha untuk memberi pemahaman kepada kader tentang deteksi dini dan penanganan pertama pada orang yang terindikasi terserang kusta.
“Kami juga memiliki dokter spesialis ahli kulit dan kelamin, untuk itu dalam hal ini kami ingin berbagi ilmu dengan masyarakat, dan sementara ini kita undang kader kesehatan di lingkungan Puskesmas Arjowinangun,” ujar Direktur RSUD Kota Malang, Dr. Umar Usman.
Umar menyebut, dalam penyuluhan tersebut pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya penanganan kusta lebih dini. Dimana, jika penanganannya terlambat, dikhawatirkan kusta dapat menimbulkan kecacatan.
“Jangan sampai terlambat menemukan, yang dapat mengakibatkan kecacatan, bahkan kecacatan permanen. Pencegahan agar tidak sampai terjadi kecacatan ini lah yang menjadi penting. Sehingga, kami berupaya membagi ilmu kepada masyarakat tentang kusta, terutama terkait penemuan dini,” jelas dia.
Di Kota Malang sendiri, kasus penderita kusta, menurut Umar sudah tertangani dengan cukup bagus. Meskipun di lapangan masih ditemukan penderita kusta yang hingga mengalami kecacatan.
“Dan masih ada miss diagnosa terkait kusta. Dimana munculnya tanda-tanda kusta yang letaknya di badan dan cenderung tertutupi oleh baju, sehingga tidak terdeteksi,” imbuh dia.
Untuk itu ia menyebut, dalam hal ini, masyarakat perlu dilakukan edukasi, salah satunya dengan kader kesehatan, sebagai kepanjang tanganan lembaga kesehatan pemerintah.
Untuk diketahui, cara paling sederhana untuk mendeteksi dini penyakit kusta yaitu dengan memeriksa bagian badan yang muncul tanda-tanda penyakit kusta. Dimana, tanda kusta adalah timbul kepucatan pada satu area badan yang menyerupai panu.
Cara mendeteksinya, yaitu dengan menggunakan kapan yang diruncingkan pada ujungnya, kemudian disentuhkan kepada area badan yang muncul kepucatan seperti panu tersebut. Jika pada area tersebut terasa disentuh oleh kapas, berarti itu bukan merupakan tanda-tanda kusta.
“Tanda-tandanya itu ada kepucatan mirip panu pada bagian tubuh, dan mati rasa. Cara deteksinya dengan kapas yang diruncingkan ujungnya lalu disentuhkan, jika mati rasa, segera periksakan,” terang Umar.
Untuk itu ia berharap, agar para kader tersebut bisa meneruskan ilmu tentang deteksi dini penyakit kusta tersebut kepada masyarakat yang lebih luas.
“Kader ini sebagai kepanjang tanganan petugas kesehatan, dan mereka (kader) punya akses lebih dekat kepada masyarakat. Jadi sejak di masyarakat, agar lebih mudah mendeteksi, sehingga masyarakat bisa terhindar dari penyakit kusta,” pungkas dia. (iki/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED