Kota Malang
Program Cegah Perundungan Siswa Jadi Bahasan Hearing Komisi D DPRD Kota Malang
Memontum Kota Malang – DPRD Kota Malang menggelar hearing dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Senin (12/09/2022) tadi. Salah satu pokok persoalan yang dibahas, adalah mengenai pencegahan perundungan siswa, seperti yang disampaikan Komisi D DPRD Kota Malang, bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang.
Anggota Komisi D, Pujianto, mengatakan bahwa dalam hearing tersebut pihaknya menanyakan terkait dengan program pencegahan perundungan yang terjadi pada siswa sekolah. Terutama, pada siswa Sekolah Dasar (SD) dan juga Siswa Menengah Pertama (SMP).
“Tadi, sudah kita tanyakan terkait dengan program perundungan. Salah satunya, hal yang sempat mencuat dan itu sudah diserahkan ke pihak berwajib,” ucap Pujiono.
Baca Juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Menurutnya, upaya untuk pencegahan terjadinya perundungan, maka siswa harus ditanamkan pendidikan karakter sejak dini. Terutama, mengenai nilai-nilai Pancasila. Selain itu juga, diperlukan pendampingan atau pengawasan dalam melakukan proses belajar mengajar.
“Karena anak-anak itu nggak bisa langsung dilepas begitu saja. Maka, perlu adanya pendampingan dalam melakukan proses belajar itu. Apalagi mereka yang masih duduk di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” ujarnya.
Menurutnya, perundungan itu bisa terjadi pada siswa, akibat dari kurangnya melakukan sosialisasi dan bertatap muka dengan orang lain. Apalagi, jika pembelajaran dilakukan secara online, itu membuat siswa hidup bebas.
“Pembelajaran secara online, itu ada dampak negatifnya. Sehingga, siswa itu bisa bebas dalam melakukan apapun. Siswa itu, perlu yang namanya pendekatan secara langsung atau psikologis dengan guru. Kalau itu nggak ada, maka terjadi pembulian itu,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Bendahara DPD PAN Kota Malang.
Sehingga, tambahnya, saat ini pembelajaran yang dilakukan secara luring atau tatap muka, dinilai sangat efektif. Karena itu, pihaknya berharap ke depan pembelajaran bisa kembali normal seperti sedia kala, sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Pembelajaran tatap muka itu sangat efektif dan itu sangat penting. Tentu, di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih belum betul-betul mereda, vaksinasi untuk anak sekolah juga perlu dilakukan. Tentu itu juga untuk menjaga kekebalan para siswa tersebut,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED