KREATIF MASYARAKAT

‘Pintu Belakang’ Tampilkan Karya Lukis Seniman Muda

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Setelah satu bulan penuh digelar, akhirnya pameran bertajuk ‘Pintu Belakang’ sukses menarik animo masyarakat. Berlokasi di Semeru Art Galery, tepat Minggu (20/12) ini adalah hari terakhir berlangsungnya pameran yang digawangi oleh Kelompok Pintu Belakang Syndicate (PBS).

Kelompok ini, terdiri dari lima perupa muda dan satu penulis yakni Surya Anggara Prima, Rodlyta Ittabi’ Ulya (Tabik), Jonathan Viola Christian, Friski Jayantoro, Chrisye Alifian dan M Yunus.  Masing-masing pekarya ini, menampilkan karya terbaik pada event pertama mereka tersebut.

“Pameran ‘Pintu Belakang’ adalah perayaan akan optimisme berkesenian di era pandemi, serta ungkapan rasa syukur atas berdirinya kelompok perupa muda PBS. Pameran ini sebelumnya sempat tertunda karena pandemi,” jelas Kuratorial Pameran, M Yunus.

Sebelumnya, tambah Yunus, pameran ini digadang-gadang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020. Namun sayang, munculnya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membuat kegiatan ini harus ditunda dan baru terlaksana 20 November 2020 lalu.

Advertisement

Dengan rentan waktu yang begitu lama, tambah Yunus, tidak membuat semangat tiap individu runtuh. “Di keadaan yang seperti ini, kita benar-benar memanfaatkan untuk terus memantapkan karya masing-masing. Kita juga mulai mempelajari kembali karya-karya dan juga potensi diri sendiri,” imbuhnya.

Sampai akhirnya, momentum yang dirasa tepat ini, menggerakkan langkah PBS untuk menampakkan semangat yang telah dipendam begitu lamanya. Masing-masing seniman, menampilkan karya dengan ciri khas dan keunikan yang berbeda-beda.

Karya Surya Anggara Prima cenderung menggunakan garis-garis lengkung dan warna-warna cerah dengan paduan kain brokat bermotif dan manik-manik. Lain lagi dengan karya lukisan Jonathan Viola Christian, ia menghadirkan visual yang kaya akan garis dan bidang. Lukisannya juga diperkuat dengan baju-baju bekas berbahan denim.

Selanjutnya Rodlyta Ittabi’ Ulya, memiliki keunikan gradasi gelap terang, juga garis tebal maupun tipis yang berubah-ubah pada lukisannya. Kecenderungan gelap terang dan garis-garis seperti halnya sedang bercermin tampak pada lukisan Chrisye Alifian. Terakhir, Friksi Jayantoro dengan ciri khas menggunakan spray dalam lukisannya. (cw1/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas