Kota Malang

Peringati Hari Kartini, Kampung Budaya Polowijen Gandeng Perempuan Bersanggul Nusantara

Diterbitkan

-

Peringati Hari Kartini, Kampung Budaya Polowijen Gandeng Perempuan Bersanggul Nusantara

Memontum Kota Malang – Memperingati Hari Kartini, Kampung Budaya Polowijen (KBP), menggandeng Perempuan Bersanggul Nusantara (PBN) melakukan berbagai macam kegiatan. Diantaranya, kegiatan lomba fashion show kebaya, tutorial berkain Jawa, dan pemutaran film Nareswari Kembang Panawijen, Kamis (21/04/2022) sore.

Penggagas KBP, Ki Demang mengatakan dengan adanya kegiatan peringatan Hari Kartini, bertujuan untuk membangkitkan para Kartini di Indonesia pada umumnya dan ada banyak pesan moral yang bisa diambil dari sosok Kartini, wanita Jawa yang menginspirasi.

“Sosok Kartini yang menginspirasi ini, kita kaitkan dengan pemutaran film Nareswari, dimana itu memiliki arti perempuan utama. Dan perempuan utama di Indonesia ini sosok Kartini,” ucap Ki Demang, Kamis (21/04/2022) tadi.

Dijelaskan Ki Demang, PBN hadir di setiap momentum di KBP, tak terkecuali pada momen Hari Kartini ini. Dikatakan, bahwa mereka memberikan arahan bagaimana sosok perempuan adat Jawa yang semestinya menggunakan adat busana pakaian khas Jawa.

Advertisement

Baca juga :

“Mereka hadir untuk mengajak mengembalikan pada budaya adat tradisi tentang pakaian khas Jawa. Selain itu juga memberikan pendidikan karakter mengenai keputrian pada para wanita, ini sebagai gerakan yang penting untuk dilakukan,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua PBN, Sany Repriandini, mengatakan bahwa peran sosok wanita bukan hanya di dapur, kasur, dan sumur. Namun, wanita perlu berkiprah di luar apalagi di era milenial seperti ini. Mereka bisa mengeskpor apapun di dunia luar. “Saya sebagai PBN yang berkiprah di luar, tujuan utamanya tentu harus bisa mengangkat sanggul dan busana kebaya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Sany.

Sany mengungkapkan, bahwa dirinya sangat peduli dengan keberadaan adat istiadat berbusana Jawa ini. Pasalnya, di setiap bulan, dirinya mengadakan pertemuan dan juga webinar untuk mengangkat sanggul dan kebaya. Bahkan, dirinya juga mengajak para milenial untuk mengunjungi situs-situs bersejarah. “Ini kita lakukan untuk mengajak milenial supaya tidak melupakan cerita yang betul-betul milik leluhur sendiri,” imbuhnya.

Dirinya berharap, agar generasi muda ke depan selain bisa mengangkat uri-uri budaya, juga bisa mengangkat daya pikir Kartini di masa kini. Yakni dengan berjuang ke mancanegara, namun tidak melupakan budaya leluhurnya. (cw2/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas