Kota Malang
Peran Gus Dur bagi Masyarakat Tionghoa
Memontum Kota Malang – Kebebasan masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia, tidak terlepas dari peran penting Presiden ke empat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid. Karena atas jasa almarhum yang akrab dipanggil Gus Dur tersebut, mampu menghapuskan diskriminasi dengan dicabutnya larangan bagi warga Tionghoa merayakan Imlek.
Pencabutan tersebut ditandai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2006. Keppres yang dibuat Gus Dur tersebut mematahkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China yang dikeluarkan Presiden Soerharto di masa Orde Baru.
Menanggapi hal tersebut, Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triyono, mengatakan bahwa asas Pancasila lah yang mendorong Gus Dur dekat dengan masyarakat Tionghoa.
Baca juga :
- Jabatan Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polresta Malang Kota Berganti
- Toko Retail Modern Jadi Salah Satu Penyumbang Investasi Kota Malang
- Pemkot Malang Komitmen Percepat Penanganan Penyakit TB Lewat Penataan Lingkungan Sehat
- Kunjungi MPP, Ombudsman RI Apresiasi Potret Pelayanan Publik yang Hampir Sempurna
- Kolonel Pelaut Hartanto Resmi Jabat Komandan Lanal Malang, Siap Jaga Stabilitas Menjelang Pilkada 2024
“Heterogenitas adat istiadat dan suku bangsa yang ada di Indonesia. Itu yang menjadi pokok Gus Dur mensosialisasikan Indonesia yang berlandaskan Pancasila, sudah selayaknya memiliki Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKAUB),” kata Bonsu Anton Triyono, Selasa (01/02/2022).
Bonsu Anton juga menjelaskan bahwa dirinya sudah lama bergaul serta berinteraksi dengan Gus Dur. “Sehingga saya mengenal bahwa di Indonesia sudah selayaknya mempunyai sifat kejujuran dan toleransi. Kalau mengaku sebagai orang Indonesia, tapi tidak memahami dan menjalankan sila Pancasila, ya mohon maaf,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa sudah seharusnya seluruh masyarakat Indonesia berbahagia karena dilahirkan di tengah heterogenitas Bangsa Indonesia. “Berbahagialah kita dilahirkan di Indonesia, dengan berbagai perbedaan yang ada tetapi tetap menjunjung tinggi rasa toleran,” ujar Bonsu Anton. (cw1/gie)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia