Pemerintahan
Pemkot Malang Upayakan Peroleh 100 hingga 200 Tabung Oksigen untuk Warga Isoman
Memontum Kota Malang – Diakhir masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, akan menyediakan 100 hingga 200 tabung oksigen. Di mana, kesemuanya tabung itu rencananya diperuntukkan bagi pasien Covid-19, yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
“Ini saya minta untuk mencari ke Surabaya, karena di Kota Malang, faktanya (tabung oksigen, red) memang sulit. Untuk isi oksigennya ada, tapi tabungnya sudah sulit,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Baca juga:
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
- Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
Hal tersebut menggambarkan, terangnya, kondisi bahwa jumlah pasien yang masuk dengan ketersediaan kamar dan tabung oksigen, sudah tidak sebanding. “Ya, memang potretnya demikian. Karena yang masuk ke Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kota Malang, dan khususnya yang ke RS Dr Syaiful Anwar (RSSA), tidak hanya warga Kota Malang. Namun, juga dari luar Kota Malang,” terangnya.
Lebih lanjut Sutiaji mengatakan, bahkan di awal-awal menjelang PPKM Darurat, banyak pasien Covid-19 luar Kota Malang, yang dirawat. “Kini begitu RS sudah over capacity, sementara angka kasus di kota bertambah maka imbasnya warga kami yang kesulitan kamar,” sambungnya.
Oleh karena itu, pemilik kursi N1 tersebut memberikan beberapa instruksi kepada Sekda, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan camat. “Pertama, berkaitan dengan pengadaan atau pembelian 100 sampai 200 tabung oksigen. Kedua pengembangan sentra IGD Covid-19 yang dialternatifkan di RSUD. Ketiga, pensegeraan lokasi safe house baru untuk mengatasi pasien covid yg tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah,” kata Sutiaji.
Lalu, yaitu instruksi penguatan bantuan sosial dan kelima penguatan pemakaman mandiri. “Di mana masing-masing kecamatan membentuk satu unit pemakaman dengan melibatkan warga,” terangnya.
Disamping itu, sebagai informasi bahwa Presiden RI, Joko Widodo, pada rakor evaluasi PPKM Darurat melalui daring, Senin (19/07) lalu, menegaskan bahwa akhir pandemi belum bisa diprediksi. Bahkan dinyatakan, diperkirakan akan muncul varian baru lagi. “Oleh karenanya, saya minta Kepala Daerah semua fokus ke Covid-19, baik memutus mata rantai maupun langkah strategi atas dampak ekonominya,” tegas Jokowi.
Masih menurut Presiden, dirinya tentu mendengar tuntutan kelonggaran kegiatan ekonomi dan sosial bisa dilakukan. Namun ditegaskan pula, itu bisa dilakukan bila angka kasus rendah. “Maka kuncinya, percepat vaksinasi dan disiplin prokes khususnya penggunaan masker. Jangan lengah dan terus disosialisasikan,” kata Presiden RI itu. (hms/mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang