Pemerintahan
Pemkot Malang Upayakan Peroleh 100 hingga 200 Tabung Oksigen untuk Warga Isoman
Memontum Kota Malang – Diakhir masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, akan menyediakan 100 hingga 200 tabung oksigen. Di mana, kesemuanya tabung itu rencananya diperuntukkan bagi pasien Covid-19, yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
“Ini saya minta untuk mencari ke Surabaya, karena di Kota Malang, faktanya (tabung oksigen, red) memang sulit. Untuk isi oksigennya ada, tapi tabungnya sudah sulit,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
Hal tersebut menggambarkan, terangnya, kondisi bahwa jumlah pasien yang masuk dengan ketersediaan kamar dan tabung oksigen, sudah tidak sebanding. “Ya, memang potretnya demikian. Karena yang masuk ke Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kota Malang, dan khususnya yang ke RS Dr Syaiful Anwar (RSSA), tidak hanya warga Kota Malang. Namun, juga dari luar Kota Malang,” terangnya.
Lebih lanjut Sutiaji mengatakan, bahkan di awal-awal menjelang PPKM Darurat, banyak pasien Covid-19 luar Kota Malang, yang dirawat. “Kini begitu RS sudah over capacity, sementara angka kasus di kota bertambah maka imbasnya warga kami yang kesulitan kamar,” sambungnya.
Oleh karena itu, pemilik kursi N1 tersebut memberikan beberapa instruksi kepada Sekda, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan camat. “Pertama, berkaitan dengan pengadaan atau pembelian 100 sampai 200 tabung oksigen. Kedua pengembangan sentra IGD Covid-19 yang dialternatifkan di RSUD. Ketiga, pensegeraan lokasi safe house baru untuk mengatasi pasien covid yg tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah,” kata Sutiaji.
Lalu, yaitu instruksi penguatan bantuan sosial dan kelima penguatan pemakaman mandiri. “Di mana masing-masing kecamatan membentuk satu unit pemakaman dengan melibatkan warga,” terangnya.
Disamping itu, sebagai informasi bahwa Presiden RI, Joko Widodo, pada rakor evaluasi PPKM Darurat melalui daring, Senin (19/07) lalu, menegaskan bahwa akhir pandemi belum bisa diprediksi. Bahkan dinyatakan, diperkirakan akan muncul varian baru lagi. “Oleh karenanya, saya minta Kepala Daerah semua fokus ke Covid-19, baik memutus mata rantai maupun langkah strategi atas dampak ekonominya,” tegas Jokowi.
Masih menurut Presiden, dirinya tentu mendengar tuntutan kelonggaran kegiatan ekonomi dan sosial bisa dilakukan. Namun ditegaskan pula, itu bisa dilakukan bila angka kasus rendah. “Maka kuncinya, percepat vaksinasi dan disiplin prokes khususnya penggunaan masker. Jangan lengah dan terus disosialisasikan,” kata Presiden RI itu. (hms/mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED