Kota Malang

Pemkot Malang Seriusi Kajian Teknis Rencana Underpass Blimbing

Diterbitkan

-

Pemkot Malang Seriusi Kajian Teknis Rencana Underpass Blimbing

Memontum Kota Malang – Rencana pembangunan underpass (jalan lintas bawah) di Kota Malang, kini tengah digarap serius. Seperti yang terlihat Kamis (07/04/2022) tadi, Wali Kota Malang, Sutiaji, menghadiri kegiatan Laporan Akhir Kajian Teknis Penanganan Persimpangan Blimbing Kota Malang oleh Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM).

Orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang ini berkomitmen, agar rencana pembangunan underpass di daerah Blimbing, bisa segera direalisasikan ke tahap pembuatan Detail Engineering Desain (DED) dan bisa dikerjakan oleh dinas terkait. “Kami ucapkan terima kasih dari fakultas teknik dengan kerja keras, cerdas, cepat dan ikhlas. Tinggal penyempurnaan di lapangannya. Sehingga, asa dan realita tidak jauh-jauh. Harapan kami, di tahun 2023 sudah bisa dilaksanakan,” kata Wali Kota Sutiaji, Kamis (07/04/2022) tadi.

Tidak hanya mematangkan DED, namun dirinya juga mulai mematangkan existing pelebaran jalan di sebelah kanan dan kiri, rencana jalur Underpass Blimbing. Menurutnya, untuk idealnya existing kanan dan kiri memiliki lebar tujuh meter dengan lebar tengah untuk underpass sembilan meter dan total keseluruhan memiliki lebar 23 meter.

“Lebar existing kalau bisa, tidak terlalu memakan pelebaran jalan. Karena, itu memiliki proses yang cukup panjang dan rumit,” jelasnya.

Advertisement

Akan tetapi, tambahnya, hal itu masih akan terus di analisasi lagi. Untuk panjang underpass di kawasan Blimbing, memiliki panjang sekitar 520 meter dengan kedalaman sebesar 8,1 meter dan kemiringan 8 persen.

Baca juga :

Untuk lokasi tepatnya, urainya, ada di Jalan Ahmad Yani. Nantinya, di lokasi itu bakal dibangun mulai dari titik setelah Flyover Arjosari hingga kawasan setelah Gedung Telkom, yakni pusat perbelanjaan Carrefour.

“Jadi mulai Flyover Arjosari sampai ke Masjid Sabilillah, ke selatan sedikit ke daerah Carrefour,” ujarnya.

Untuk anggaran underpass sendiri, diperkirakan mencapai Rp 152 miliar. Pihaknya, tidak mempermasalahkan panjang underpass, karena sudah sesuai dengan kajian tim. Hal ini, akan tetap disampaikan kepada pusat mengenai kondisi di lapangan supaya ada dukungan.

Advertisement

“Saya juga minta dukungan dari provinsi tentu, juga mengajukan. Kabupaten juga mendorong karena pintu masuk ke kabupaten juga. Insyaallah mudah-mudahan diinventarisir,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor UM, Prof Dr AH Rofi’uddin, mengatakan jika hal tersebut merupakan bentuk kontribusi UM dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi. Terlebih UM juga berada di wilayah Kota Malang dan juga ingin melihat Kota Malang bebas dari masalah kemacetan.

“UM sebagi bagian dari Kota Malang, yang mana nantinya Kota Malang bisa lebih baik. Ini wujudnya kita lakukan kajian teknis,” ungkap Prof Rofi’uddin. (cw2/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas