SEKITAR KITA

Pemkot Malang dan KONI Berkolaborasi Kembangkan e-Sport

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Cabang olah raga (Cabor) e-Sport menjadi salah satu cabor eksibisi di PON XX Papua 2021 dengan mempertandingkan sebanyak lima divisi, yaitu Mobile Legend, Free Fire, PUBG Mobile, Loka Pala, dan Football PES2021. Melihat peluang itu, tidak heran jika cabor yang usianya masih terbilang baru itu mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan KONI Kota Malang. 

“Saya mengapresiasi adanya e-Sport, karena peminatnya hampir di semua belahan dunia berikut dengan kejuaraannya. Di Indonesia, untuk kepengurusan atau organisasi olahraga ini sudah sampai tingkat pusat,” ujar Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Senin (27/09/2021).

baca juga

Advertisement

Menurut pria yang suka olahraga bulu tangkis tersebut, peminat olahraga e-Sport cukup tinggi di Kota Malang. Karena sangat memacu adrenalin para gamers, di sisi lain juga setiap yang diperlombakan memberikan hadiah yang menggiurkan. “Untuk melahirkan atlet-atlet yang sesuai harapan, juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena, semua harus ditata dengan baik,” ujar Wali Kota Sutiaji.

Misalnya, kata dia, harus ada kepengurusan atau organisasi yang sah. Ada pelatihan khusus atau diklat dan sering mengadakan kejuaraan. Dengan demikian, para calon atlet maupun atlet-atletnya mempunyai kemampuan di atas rata-rata.

Sementara itu, Ketua ESI Kota Malang Nurcholis Sunuyeko, bahwa Agustus 2021 lalu, sudah keluar surat keputusan (SK) untuk ESI Kota Malang dari ESI Jawa Timur. Karenanya, edukasi dan sosialisasi secara maraton terus dilakukan. Mengingat, masih banyak orang yang mengonotasikan e-Sport hanya sebatas game, padahal tidak hanya itu. 

“Cangkupannya luas, e-Sport bisa menjadi cabor yang diakui dan berkompetisi di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional. Bisa men-drive intelegensi, motoric, keterampilan dan skill sang atlit,” ungkap Nurcholis.

Dirinya menekankan, perlu edukasi pada masyarakat bahwa e-Sport bisa membawa manfaat bagi atletnya. Tidak malah membuat lupa segalanya, terlebih lupa waktu. Sementara potensi e-Sport di Kota Malang, juga cukup besar. Bahkan, pria yang juga menjabat sebagai Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) itu, mengklaim potensi e-Sport di Kota Malang tertinggi setelah Surabaya. “Kota Malang bagus untuk e-Sport, karena perkembangan IT lebih bagus dari pada kota lain,” sambungnya.

Bahkan, sebagai seorang akademisi, dirinya juga ingin menerapkan e-Sport sebagai salah satu kurikulum bidang olahraga di IBU. Saat ini, diakui Nurcholis, pihaknya akan merencanakan konsolidasi dengan klub e-Sport di Kota Malang. Sekaligus pendataan atlet, prestasi maupun divisi, untuk mengoptimalkan potensi dan membawa Kota Malang, melalui cabor e-Sport.

Advertisement

“Setelah pertemuan dengan klub-klub atau komunitas e-Sport, pasti kami akan sering adakan event. Karena salah satu cara atlet berlatih, ya dengan pertandingan. Selain itu, kami juga cita-citakan membuat sirkuit drone bagi yang menggeluti dan terampil di bidang itu,” ucapnya.

Tidak hanya itu, fasilitas penunjang juga akan disiapkan oleh pihaknya demi keberlangsungan dan dukungan e-Sport di Kota Malang. Meski dirasa untuk tempat latihan akan kembali berlokasi di klub atau komunitas masing-masing. “Pasti nanti akan kami rencanakan pusat latihan, meskipun mereka latihannya di klub masing-masing. Tapi sementara ini, Sekretariat ESI Kota Malang ada di IBU. Kami fasilitasi juga nantinya untuk edukasi perangkat yang akan mereka gunakan saat berlatih,” terangnya.

Ketua KONI Kota Malang, Edy Wahyono, dikonfirmasi terpisah juga mengaku sangat mengapresiasi potensi dan siap mendukung e-Sport. “Saya sering ngobrol dengan berbagai klub e-Sport di Kota Malang, mereka bercerita bahwa yang menekuni olahraga ini banyak dan berpotensi,” ujarnya.

Sementara itu, dari lima divisi yaitu Mobile Legend, Free Fire, PUBG Mobile, Loka Pala dan Football PES2021 di dalam cabor e-Sport, terdapat satu atlet asal Kota Malang yang mewakili Provinsi Jatim pada divisi Football PES2021. Adalah Adam Adhe H. Asmorokondi, yang berhasil terpilih melalui pertandingan terbuka yang digelar oleh e-Sport Indonesia (ESI) Jawa Timur.

Advertisement

Dirinya bercerita, awalnya dapat informasi dari teman kalau ESI Jatim menggelar pertandingan terbuka untuk siapa saja yang ingin mewakili Jatim di PON XX Papua 2021. “Akhirnya saya ikut. Dari hampir 300 peserta, hanya diambil dua orang. Alhamdulillah, tidak menyangka bisa menang dan mewakili Jatim bersama partner saya yang asal Mojokerto,” ungkap Adam saat diwawancara via telepon.

Pertandingan kualifikasi yang berlangsung seharian mulai pagi hingga petang itu, dilakukannya demi tiket pengalaman ke ajang olahraga nasional tersebut. Usai lolos babak kualifikasi, dirinya langsung dihubungi oleh pihak ESI Jatim. “Saya ditanya butuh apa saja untuk persiapan, karena memang sangat perlu partner buat latihan dan koneksi internet yang stabil. Akhirnya, saya langsung diundang ke Surabaya,” ceritanya. (mus/sit/adv)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas