Pemerintahan

Pemkot Malang Audiensi dengan PSLD Universitas Brawijaya

Diterbitkan

-

Pemkot Malang Audiensi dengan PSLD Universitas Brawijaya

Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota Malang menerima audiensi dengan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya, di Ruang Sidang Balaikota Malang, Selasa (28/1/2020). Acara ini diterima langsung oleh Wawali Kota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko. Rombongan tamu dari penyandang disabilitas berjumlah 26 orang, dipimpin oleh Ketua Australia Disability Research dan Advocacy Network (AIDRAN) yaitu Dr. Dina Afrianty. Adapun rombongan tamu yaitu Professor of Law and Public Policy, Patrick Keyzer dari La Trobe University Australia, Ketua PSLD UB, Zubaidah Ningsih, Ph.D., Ketua Pelaksana Youth Disability Advocacy Training (YDAT) dan konselor di PSLD UB, Tommy Firmanda, S.Psi, M.Psi, M.Ed.

Dina Afrianty menyampaikan topik pembahasan mengenai Program Youth Disability Advocates Training. Salah satu program yang bertujuan untuk ikut mendorong masyarakat Indonesia dalam pembangunan manusia inklusi dan memperjuangkan hak-hak bagi penyandang disabilitas dan mendapatkan dukungan dari La Trobe University Australia dalam hal perlindungan bagi penyandang disabilitas.

Selanjutnya, Wawali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengajak seluruh masyarakat khususnya Kota Malang agar mengubah cara pandang, agar tidak memposisikan keluarga disabilitas sebagai orang yang sakit atau memerlukan bantuan. Cara pandang tersebut harus diperbaiki dengan pandangan bahwa mereka adalah sama. Mereka juga memiliki potensi untuk berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan diri. Hal tersebut juga sebagai bentuk apresiasi kepada keluarga disabilitas dalam mendukung dan memberikan ruang serta kesempatan untuk merancang, merumuskan, memplanning, memprogram disabilitas kedepannya.

”Pemerintah memfasilitasi dan mengakomodasi di dalam sebuah program. Setelah diakomodasi, kemudian direalisasikan. Pada konteks merealisasikan ini, perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban harus benar karena ini menggunakan uang rakyat atau APBD, dan ini masuk pada kartu penyandang difabel”, ujar Wawali.

Advertisement

Dalam kegiatan ini, Wawali Kota Malang juga memberikan respon positif kepada Dina Afrianty, President Australia Disability Research And Advocacy Network.“Dengan peran serta ibu dari Pemerintahan Australia, akan semakin bagus karena dengan pengalaman yang ada di Austalia, kita bisa belajar dari sana, kita bisa berkolaborasi,” pungkasnya. (*yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas