Berita
Pasutri Sidoarjo Tanda Tangan Surat Tanah di Pos Check Point Graha Kencana, 10 Kendaraan Putar Balik
Memontum Kota Malang – Jajaran Forpimda Kota Malang melakukan pengecekan di Pos Check Point dan Penyekatan, Minggu (16/5/2020) pagi, di hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Diantaranya mendatangi Pos Check Point Jl Balerarjosari/Perum Graha Kencana, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Walikota Malang Drs H Sutiaji, Kapolres Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH dan Dandim 0833 Letkol Inf Tommy Anderson serta pejabat lainnya melakukan pengecekan kendaraan yang masuk ke Kota Malang. Petugas beberapa kali terpaksa mengembalikan kendaraan baik mobil maupun motor dari luar daerah yang tidak memiliki kepentingan mendesak di Kota Malang.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIk MH, mengatakan bahwa supaya masyarakat tidak bepergian jika tidak ada kepentingan yang sangat penting.
“Personil TNI Polri, dan Pemerintah Kota Malang siap di posnya masing-masing. Ada juga penerangan-penerangan masyarakat berupa beberapa banner yang ditempatkan sebagai warning bagi masyarakat yang masuk ke Kota Malang. Pemeriksaan roda dua dan roda empat kita buat jalur berbeda agar tidak sampai ada,” ujar Kombes Pol Leonardus.
Beberapa kendaraan diminta kembali karena tidak ada kepentingan ke Kota Malang. “Kita tidak kaku. Tadi ada dari luar kota, tepatnya dari Sidoarjo hendak meminta tanda tangan keluarga pengurusan sertifikat. Tadi kita komunikasikan untuk pertemuan di sini bersama keluarga di Kota Malang,” ujar Kombes Pol Leonardus.
Tercatat pada Minggu pagi sudah ada 10 kendaraan yang diminta untuk kembali. ” Ada yang kami minta kembali ke asalnya karena tidak berkepentingan di Kota Malang. Seperti tadi ada yang datang untuk ngantar undangan. Warga yang hendak masuk ke Kota Malang kita cek betul identitas dan suhu tubuhnya,” ujar Kombes Pol Leonardus.
Walikota Malang Drs H Sutiaji mengatakan bahwa hari pertama PSBB kedatangan masyarakat masih cukup banyak di Kota Malang. ” Ini hari Minggu saja sudah luar biasa. Kedatangan masyarakat dari luar ke Kota Malang luar biasa. Bagi yang berkepentingan persyaratan krusial dilengkapi, agar tidak sampai ada penumpukan. Kalau ada hal yang krusial akan tetap kita layani. Pengemudi kendaraan harus pakai masker. Berboncengan motor harus satu alamat. Kalau ada yang melanggar kami peringatkan. Sanksinya sesuai Perwali kita,” ujar Sutiaji.
Erna, salah warga Sidoarjo yang hendak masuk ke Kota Malang terpaksa harus menunggu di Pos Check Point Balearjosari. Dia datang bersama suaminta untuk meminta tanda tangan pihak keluarganya di Kota Malang untuk pengurusan sertifikat tanah.
“Saya berangkat bersama suami naik motor dari Sidoarjo pukul 05.30. Sebenarnya sudah tahu ada PSBB, tapi kita coba barangkali bisa. Kami berencana ke Kota Malang untuk nemui Pak Dhe. Ternyata tadi disuruh nunggu disini. Nanti pihak keluarga yang ke sini (Pos Check Point). Bagaimana lagi BPN meminta surat tanah itu diurus secepatnya ” ujar Erna. (gie/yan)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Tipikor KSU Montana, Kejari Kota Malang Sita Tiga Aset di Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik