SEKITAR KITA

Pasien Isolasi Mandiri Kota Malang Tembus Angka 200

Diterbitkan

-

Pasien Isolasi Mandiri Kota Malang Tembus Angka 200
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif.

Memontum Kota Malang – Tingginya jumlah warga terpapar Covid-19 di Kota Malang membuat, Bed Occupancy Ratio (BOR) sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan tinggi. Bahkan, beberapa Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) untuk gejala ringan seperti Safe House dan RS Lapangan Idjen Boulevard, juga banyak terisi.

Penuhnya bed IGD maupun bed isolasi di sejumlah RS, tidak sedikit pasien Covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri (isoman) di kediaman masing-masing.

Baca juga:

    Berdasarkan laporan yang diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, ada sejumlah pasien Covid-19 yang meninggal ketika menjalani isoman. “Untuk pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman, jumlahnya kumulatif di atas 15,” ungkapnya, Selasa (13/07) tadi.

    Sementara itu, jumlah warga yang menjalani Isoman, dikatakan mantan Dirut RSUD Kota Malang itu sekitar 200 orang. “Yang isoman banyak, di atas angka 200,” sambungnya.

    Advertisement

    Lebih lanjut dr Husnul menghimbau, kepada warga khususnya pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman, untuk terus berkoordinasi dengan Fasyankes terdekat. “Bagi yang Isoman, mohon hubungi Puskesmas terdekat. Nanti pihak Puskesmas pasti akan langsung tracing dan melakukan testing,” jelasnya.

    Menurutnya, salah satu faktor pasien meninggal dunia saat Isoman, karena tidak melapor pada petugas kesehatan. “Makanya lapor saat isoman itu sangat penting,” tegasnya.

    Di samping itu, pihaknya juga mempersilahkan penderita Covid-19 yang belum tertangani medis ataupun yang sedang melakukan isoman untuk menuju RST Dr Soepraoen. Pasalnya, RS Lapangan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad (RS Darurat) yang terletak di halaman belakang RST Dr Soepraoen sudah siap digunakan.

    “Silahkan, sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP) semua satu pintu, datang ke UGD RST Dr Soperaoen dulu. Nanti keputusannya di UGD, kalau gejala ringan bisa ditaruh di RS Lapangan. Atau yang sedang dirawat di ruangan menunjukkan perubahan klinis yang bagus, bisa digeser ke RS Lapangan. Sehingga yang di ruangan khusus pasien covid-19 di RST Dr Soepraoen tidak stagnan,” kata dr Husnul. (mus/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas