Kota Malang
Pasca Operasi Pemisahan, Bayi Kembar Siam Masih Jalani Observasi
Memontum Kota Malang – Perkembangan bayi kembar siam pasca dilakukannya operasi pemisahan di RSUD Dr Saiful Anwar, kini telah melewati masa kritis. Sehingga, salah satu bayi (AL), akan dipindahkan ke ruang perawatan. Namun untuk bayi (AS), masih akan dilakukan sedikit observasi, sehingga masih berada di ruang ICU. Hal tersebut, dikatakan oleh Ketua Tim Operasi Kembar Siam, dr Eko Sulistijono, Selasa (15/08/2023) tadi.
Pria yang kerap disapa dr Eko, itu menyampaikan jika kedua bayi tersebut sudah lepas dari alat bantu pernafasan sejak Minggu (13/08/2023) lalu. Bahkan, keduanya juga telah diberikan susu formula. Sehingga, dimungkinkan satu hingga dua hari ke depan akan dicoba untuk diberikan Makanan Pengganti Air Susu Ibu (M-PASI).
“Secara keseluruhan, untuk aspek infeksi tidak ada masalah. Keduanya juga sudah lepas bantuan alat oksigen dan kemarin juga sudah dicoba bonding dengan orang tuanya dan itu cukup menenangkan kondisi bayi. Kemudian untuk aspek sistem sirkulasi jantung itu dalam keadaan baik,” jelas dr Eko, dalam konferensi pers tadi.
Baca juga :
Sementara itu, tim dokter spesialis anastesi, dr Wiwi Wijaya, menyampaikan jika pasca dilakukan operasi pemisahan tersebut kondisi bagian hati atau liver kedua bayi cukup bagus. Sampai hari ini pun pihaknya bersyukur dan berharap kondisinya pemulihan bisa berjalan dengan cepat serta membaik.
“Pasca operasi kondisi keduanya stabil dan baik, tapi salah satunya memang ada observasi yang diperlukan. AS itu bagus, tapi ada faktor inflamasi atau trauma operasi. Ini yang harus kita tangani supaya tidak menjadi infeksi. Makanya, bayi AS masih kita tinggal di ICU tapi secara umum lukanya sudah bagus. Butuh waktu paling sekitar 1-2 hari, asalkan faktor lain tidak menyertai. Nanti akan ada tim dokter yang mengevaluasi khusus,” tambah dr Wiwi.
Lebih lanjut, Direktur RSUD Dr Saiful Anwar Malang, dr Bachtiar Budianto, mengatakan jika bayi tersebut dipindahkan ke ruangan, maka akan tetap dilakukan pemantauan dalam tumbuh kembangnya. “Karena selama usia 10 bulan lalu, pasti ada masalah dalam tumbuh kembang anak. Mungkin masalah berjalan, atau lainnya. Informasi juga, bahwa bayi sudah bisa minum dan bisa buang air besar, artinya bahwa fungsi pencernaan berjalan dengan baik,” ucap dr Bachtiar.
Untuk saat ini, pihaknya pun juga telah berkomunikasi langsung dengan orang tua pasien. Terlebih, ketika pasien sudah mulai lepas dari alat bantu pernafasan. Hal tersebut menurutnya juga memberikan dampak positif bagi kedua bayi. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED