Kota Malang
Pasar Murah Diskoperindag Kota Malang di Kelurahan Polowijen Minim Peminat
Memontum Kota Malang – Animo masyarakat terhadap pelaksanaan Pasar Murah yang digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, di Kelurahan Polowijen, Selasa (19/04/2022) tadi, minim peminat. Pemandangan itu, nampak jelas paska pelaksanaan pembukaan, hanya beberapa warga yang mengunjungi pasar murah dan membeli.
Mirisnya, hingga 3 jam sesaat setelah pembukaan, animo pun masih tidak terlihat. Bahkan, dari 750 paket sembilan bahan pokok (Sembako) yang disiapkan, kala itu hanya terjual sebanyak 50 paket.
“Mungkin karena puasa, jadi orang bermalas-malasan nunggu nanti saja ke Pasar Murah-nya,” ucap Analis Perdagangan Muda Diskoperindag Kota Malang, Eka Wilantari.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Dijelaskan Eka, jika paket Sembako yang disiapkan di Kelurahan Polowijen tidak habis, maka nantinya akan dijualkan untuk keesokan harinya di Kelurahan Merjosari. “Kalau nggak habis, maka bisa untuk besok. Karena, kan kita mengadakan Pasar Murah ini sampai Jumat (22/04/2022) mendatang dan terakhir digelar di halaman Diskoperindag,” lanjutnya.
Masih menurut Eka, dalam Pasar Murah ini, beberapa Sembako yang ditawarkan atau dijual, diantaranya seperti beras, minyak, gula, telur, bawang merah dan bawang putih. Untuk harganya, berbeda dari harga pasar. Barang yang dijual, didapat langsung dari petani dan peternaknya.
“Kita memang ada teman-teman petugas yang survey Sembako. Jadi, tahu tempat-tempat peternak dan petani dimana. Misalnya, bawang merah di pasaran itu Rp 28 ribu, di sini kami jual Rp 22 ribu. Ini kami dapatkan dari petaninya langsung. Kalau telur, ini juga kami dapatkan dari peternaknya di tumpang,” imbuhnya.
Dari pantauan tim memontum.com saat di lapangan, memang pengunjung yang datang terlihat hanya beberapa orang saja. Seorang warga bernama Candra (40) yang datang bersama istrinya misalkan, mengaku merasa terbantu dengan adanya Pasar Murah yang digelar di Kelurahan Polowijen.
“Merasa terbantu ya, karena kan harga Sembako sekarang pada naik. Karena disini kan ada perbedaan harga juga sama yang dijual di pasaran,” ucap Candra.
Sebagai informasi, pasar murah yang diadakan jelang Hari Raya Idul Fitri ini, digelar tiap tahunnya. Namun, juga melihat kenaikan harga yang terjadi. Tidak hanya itu, dikatakan jika jelang Nataru nanti mengalami kenaikan harga maka akan dilakukan juga Pasar Murah. (cw2/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED