Hukum & Kriminal
Operasi Patuh Semeru 2024, Polresta Malang Kota Maksimalkan E-TLE dan Bidik Knalpot Brong hingga Nopol
Memontum Kota Malang – Terhitung mulai 15 hingga 28 Juli 2024, Polresta Malang Kota akan melaksanakan Operasi Patuh Semeru 2024. Pelaksanaan sendiri, akan melibatkan personel gabungan dan petugas akan menyasar sejumlah pelanggaran yang bisa mengakibatkan fatalitas kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas).
Diantara pelanggaran itu, seperti berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan, pengendara Ranmor yang masih di bawah umur hingga pengendara motor yang tidak memakai helm standart. Kemudian, juga pelanggaran seperti pengguna kendaraan roda empat tanpa menggunakan safety belt, pengemudi yang menggunakan HP saat berkendara, pengemudi Ranmor dalam pengaruh alkohol, melawan arus, menerobos lampu merah dan motor dengan knalpot brong. Termasuk, kendaraan tanpa Nopol atau yang menggunakan Nopol palsu.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto melalui Kasatlantas, Kompol Aristianto Budi Sutrisno, mengatakan bahwa Operasi Patuh Semeru 2024, fokus untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di Kota Malang.
“Dalam pelaksanaan operasi ini, 40 persen preemtif, 40 persen preventif dan 20 persen represif. Untuk represif, memaksimalkan ETLE yang sudah ada. Baik itu E-TLE mobile, handheald dan statis,” ujarnya seusai gelar pasukan Operasi Patuh Semeru 2024 di Halaman Depan Mapolresta Malang Kota, Senin (15/07/2024) tadi.
Baca juga :
Ditambahkannya, seluruh pelanggaran yang tertangkap E-TLE akan dikenai tilang. Selain itu, juga masih ada tilang manual terhadap beberapa pelanggaran lalu lintas.
“Penindakan manual fokus pada knalpot brong dan juga kendaraan tanpa plat nomor, karena itu tidak terjangkau E-TLE,” imbuhnya.
Dalam Operasi Patuh Semeru 2024 ini, ujarnya, Satlantas Polresta Malang Kota dibantu personel gabungan dari TNI dan Pemkot Malang melalui Dishub dan Satpol PP. “Kita bersama-sama membantu membuat rasa aman nyaman bagi masyarakat Kota Malang dengan meningkatkan ketertiban,” urainya.
Apalagi, ungkapnya, saat ini sedang ada musim masuk sekolah awal. Dimana, dikhawatirkan akan adanya potensi-potensi pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), pihaknya akan gencar memberikan sosialisasi di lingkungan sekolah. “Sehingga, jangan sampai ada anak di bawah umur bawa motor,” jelasnya. (gie)
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Gerak Cepat Tangani 5.655 Anak Tidak Sekolah dan Buat Komitmen Lintas Sektor
- Kota Malang4 minggu
Rencanakan Perbaikan 11 Sekolah Rusak Berat, Disdikbud Kota Malang Butuh CSR Rp 5,8 Miliar
- Kota Malang4 minggu
Unik, Gerai Kopi Cinta di Kota Malang Angkat Gerakan Kesadaran Inklusif dengan Barista Tuli
- Hukum & Kriminal3 minggu
Kombes Pol Nanang Jabat Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Buher Jabat Dirreskrimsus Polda Jatim
- Kota Malang7 hari
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang3 minggu
Kota Malang Raih Penghargaan Nasional Atas Inovasi Pendidikan Inklusif ‘Simba Asia’ dan ‘Nasi Tiga Beras’
- Kota Malang4 minggu
Pembacaan 10 Resolusi Dukungan untuk Anak Autisme Jadi Penutup Gelaran MAS24
- Kota Malang4 minggu
Dukung Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus, Karya Vokasional Siswa SLB C Autis Kedungkandang Dipamerkan