Kota Malang

Mulai Berikan Layanan Penukaran Uang Lewat Kas Keliling, BI Cabang Malang Berikan Tata Caranya

Diterbitkan

-

Mulai Berikan Layanan Penukaran Uang Lewat Kas Keliling, BI Cabang Malang Berikan Tata Caranya
TUKAR: Salah satu pengguna layanan penukaran uang di Lapangan Rampal, Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, mulai membuka layanan penukaran uang bagi masyarakat umum. Hal itu dilakukan, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyambut Idul Fitri 1444 H.

Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, menyampaikan jika layanan tersebut sudah dibuka mulai Senin (27/03/2023) kemarin hingga Rabu (19/04/2023) mendatang. Pelaksanaan itu, berlangsung di 109 titik lokasi yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Namun, tambahnya, untuk di Malang Raya, terbagi menjadi tiga lokasi penukaran. Diantaranya, di Lapangan Rampal pada hari ini, Selasa (28/03/2023), Taman Wisata Wendit, Rabu (29/03/2023), dan Taman Wisata Sengkaling, Kamis (30/03/2023) lusa.

“Untuk melakukan penukaran uang melalui kas keliling, masyarakat diimbau untuk memesan terlebih dahulu dengan melalui aplikasi Pintar,” ucap Samsun, Selasa (28/03/2023) tadi.

Advertisement

Selain itu, dikatakannya jika nanti BI juga akan membuka layanan penukaran uang bersama dengan delapan bank umum. Yang pelaksanaannya, akan dilakukan secara bersama di Gedung Kartini, Kota Malang. Dan hal itu akan dilakukan, pada 8 hingga 13 April 2023 dengan target 1.600 penukar setiap hari.

“Penukaran akan menggunakan scan KTP, dimana selama periode penukaran satu KTP hanya diperbolehkan melakukan penukaran sebanyak satu kali, dengan nominal maksimal sebesar Rp 3,7 juta” lanjutnya.

Baca juga:

Untuk jumlah uang yang telah disiapkan, lanjutnya, erjumlah Rp 4,64 triliun. Dimana, hal tersebut naik 10,47 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp 4,20 triliun, dengan rincian Uang Pecahan Besar (UPB) sebesar Rp 3,93 triliun atau naik sebesar 8,5 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp 3,62 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp 0,71 triliun atau naik 22,4 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp 0,58 triliun.

“Tentu proyeksi kenaikan tersebut mempertimbangkan pencabutan status Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik serta peningkatan mobilisasi masyarakat,” katanya.

Advertisement

Sebagai pengguna layanan penukaran uang melalui aplikasi Pintar, Iik Rusdianti mengatakan, jika setiap tahun menjelang Idul Fitri, dirinya selalu memanfaatkan hal tersebut. Namun, menurutnya dengan meggunakan aplikasi tersebut harus dibutuhkan kesabaran.

“Jadi kuotanya itu terbatas, meskipun lewat aplikasi harus cepat-cepatan. Karena, tidak semua orang bisa dapat. Untuk antre penukaran uangnya cuma 10 menit aja,” ujar IIk, warga asal Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Lebih lanjut ditambahkan, jika dirinya menukarkan uang sejumlah Rp 3,7 juta, dengan pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu. Itu menurutnya, disiapkan untuk menjelang Idul Fitri, yang akan dibagikan pada anak-anak kecil.

Sementara itu, masyarakat lain, Zainal, mengeluhkan jika dirinya tidak dapat melakukan penukaran uang tersebut di Kas Keliling BI Malang. Sebab, dirinya belum mendaftarkan diri pada aplikasi Pintar.

Advertisement

“Rata-rata kalau orang awam ini tata caranya mesti bingung. Ada yang tidak bisa pakai aplikasinya gimana. Tau-tau pas mau daftar kuotanya sudah habis. Sebenarnya, kalau dengan mobil keliling ini tinggal menunjukkan KTP dan ada kuotanya berapa gitu. Tidak perlu pakai aplikasi,” imbuh Zainal. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas