Berita

Minimalisir Kasus Bullying, Pelaku Budaya Kota Malang Tawarkan Budayawan Mengajar

Diterbitkan

-

Minimalisir Kasus Bullying, Pelaku Budaya Kota Malang Tawarkan Budayawan Mengajar

Memontum Kota Malang – Budayawan mengajar, salah satu rekomendasi yang disodorkan para budayawan dan seniman pada giat “Dialog Publik Amanat Pemajuan Seni dan Budaya Kota Malang” yang dihelat oleh Komite Kebudayaan Kota Malang (K3M) di gedung KNPI kota Malang (5/2/20’20 malam).

“Pak Wali kami ingin merekomendasikan agar budayawan kota Malang diikutkan dalam proses belajar mengajar atau program budayawan mengajar. Itu termotivasi dari permasalahan perundungan (bullying-red) siswa, yang menurut kami juga disebabkan oleh hilangnya nilai nilai budaya dalam pengajaran, dan melalui program ini juga akan menguatkan pendidikan karakter dari Pak Wali, ” demikian diutarakan Wahyu Eko Setiawan, yang biasa dipanggil Sam Wes.

Sutiaji, Walikota Malang merespon positif gagasan tersebut. “Sesungguhnya ini sudah linier. Dimana sekarang fungsi bidang kebudayaan sudah melekat di dinas Pendidikan, yang kini sudah menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Artinya apa yang dilontarkan Sam Wahyu, sangat dimungkinkan dan segera saya minta dinas untuk merumuskan aktualisasinya,” respon Pak Aji, demikian Walikota Malang akrab disapa.

Hal lain yang disinggung dan dititipkan para budayawan serta direspon baik oleh Walikota Malang dalam dialog adalah pelibatan budayawan dalam menyemarakkan hut kota Malang ke 106 tahun. Serta penguatan data base pelaku budaya kota Malang oleh perangkat daerah teknis.

Advertisement

Sementara Jatmiko, ketua K3M, mengutarakan kegiatan dialog digelar sebagai bentuk keterpanggilan dan komitmen Budayawan Kota Malang untuk ikut memajukan kota Malang, sekaligus “menagih” dukungan Pemkot kepada pemajuan kebudayaan kota Malang. (*/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas