Kota Malang
Menilik Tradisi Pasar Takjil Suhat Kota Malang dan Kemacetan yang Ditimbulkan
Memontum Kota Malang – Pasar Takjil yang berada di Kawasan Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang, selalu menyita perhatian. Karena selain selalu ramai dikunjungi pencari takjil, juga banyak pedagang serta juga berdampak pada arus lalu lintas kendaraan.
Dari pantauan Memontum.com pada Sabtu (25/03/2022) sore, kawasan tersebut nampak padat arus kendaraan alias macet. Sedangkan pada sisi lain jalur, nampak berjalan dengan lancar.
Kemudian, stan makanan yang ada di kawasan tersebut, pun kurang lebih mencapai puluhan stan.
Salah satu pengunjung Pasar Takjil, Putu Ayu warga asal Jombang, mengatakan jika dirinya selama di Kota Malang, setiap kali Ramadan selalu berkunjung ke Pasar Takjil, yang berada di Soekarno Hatta. Sebab, selain dekat dengan kos, juga banyak pilihan makanan yang bisa dibeli untuk dibawa keperluan Ramadan.
“Saya sering ke sini, karena kebetulan dekat dengan kos di Candi Panggung. Bahkan, banyak jajanan untuk buka puasa yang enak dan murah kalau di sini,” kata Putu, Sabtu (25/03/2023) tadi.
Sementara itu, salah satu penjual es teler di kawasan tersebut, Yani, mengaku jika dirinya telah berjualan selama belasan tahun, ketika Bulan Ramadan. Omzet yang didapatkan, pun juga lumayan. Meskipun, juga tergantung dari cuaca yang ada di Kota Malang.
“Saya sudah dari dahulu (tiap Ramadan, red) berjualan di sini. Kalau cuacanya terang atau tidak hujan, pasti ramai pengunjung. Omzet pun meningkat,” kata Yani.
Baca juga :
- BPS Kota Malang Prediksi Tingkat Okupansi Hotel Meningkat di November Ini
- KPU RI Pastikan Pelaksanaan Pilkada Serentak Aman di Tengah Musim Penghujan
- Tinjau Persiapan Logistik Pilkada di Kota Malang, KPU RI Ingatkan Ketepatan Distribusi Surat Suara
- Hujan Deras di Kota Malang Akibatkan Tanah Longsor dan Satu Rumah Terdampak
- Pj Wali Kota Malang Siap Implementasikan Asta Cita sesuai Arahan Presiden Prabowo
Dirinya juga menceritakan, jika kini pihaknya juga harus membayar biaya sewa stan selama satu bulan sebesar Rp 300 ribu, yang dibayarkan kepada tukang parkir. Namun, uang sewa itu baginya tidak ada masalah. Hanya saja, pihaknya akan sangat menyayangkan, jika keberadaan pasar ini harus dipindahkan.
“Kalau bisa, ya jangan dipindah. Karena di sini sudah setiap tahun dan enak juga tempatnya. Strategis,” tutur Yani.
Sejalan dengan Yani, salah satu pedagang jajanan Pisang Nugget, juga mengaku jika dirinya meraup untung yang lumayan dengan adanya pasar takjil tersebut. Namun, perempuan yang enggan disebut namanya tersebut tidak ingin berkomentar terkait kemungkinan relokasi pasar takjil Suhat.
Lebih lanjut, salah satu pengendara, Santi Wahyu, yang sering melewati Jalan Soekarno Hatta, merasakan jika di tiap Bulan Ramadan, jalan tersebut begitu ramai. Sehingga, menghambat perjalanannya.
“Tiap tahun selalu ramai dan menimbulkan kemacetan. Apalagi, kalau saya pulang kerja, lalu banyak pengunjung yang beli. Pastinya, meluber hingga jalanan. Kita terpaksa harus mengalah,” ujar Santi.
Namun, menurut Santi, dengan adanya Pasar Takjil tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat kecil pasca pandemi Covid-19. “Pasar takjil inikan cuma setahun sekali. Bahkan, beberapa masyarakat mungkin sekarang juga sedang meraih omzet usai dilanda Pandemi Covid-19 tahun kemarin. Tetapi, alangkah baiknya ada tempat khusus bagi mereka,” imbuh Santi. (rsy/sit)
- Kota Malang3 minggu
Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Kota Malang3 minggu
Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Kota Malang2 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Hukum & Kriminal4 minggu
Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Hukum & Kriminal3 minggu
Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam
- Kota Malang3 minggu
Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati
- Kota Malang3 minggu
Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Kota Malang2 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara