SEKITAR KITA

Libatkan Peran serta Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi, KPK Gelar Sekolah Intensif

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Sekolah Intensif Pemuda dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Antikorupsi se-Jawa Timur di salah satu hotel Kota Malang, Jumat (01/10/2021). Agenda dengan 30 peserta terpilih ini, dihadiri oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang. 

Melalui kegiatan ini, Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Kumbul Kusdwidjayanto Sudjadi, menegaskan bahwa perlu ada peran serta dari masyarakat dalam pemberantasan korupsi, terlebih para generasi muda. “Kita memahami bahwa pemberantasan korupsi tidak mungkin dilakukan oleh KPK sendiri. Karena, anggota kami hanya 1600 dan tidak tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga, kita perlu bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kapasitas pemahaman dan kemampuan masyarakat agar berani berperan melaporkan tindak pidana korupsi,” terang Kumbul.

Baca juga:

Advertisement

Dalam Sekolah Intensif ini, pihaknya juga memberikan bimbingan teknis (bimtek) cara melakukan investigasi. Hal itu dimaksudkan agar laporan yang masuk ke KPK berkualitas dengan disertai bukti pendukung yang valid.

“Jadi pelapor tidak sekedar memberi laporan, tapi ada bukti pendukungnya, seperti foto, rekaman, bukti transfer, ataupun keterangan saksi. Maka kami harap dari 410 pendaftar dan sudah diseleksi muncul 30 peserta terbaik ini, mampu membangun nilai integritas dan peduli terhadap lingkungannya ,” bebernya.

Tidak hanya itu, dirinya menjelaskan bahwa pelapor yang berkualitas adalah pelapor yang menjaga kerahasiaan atas laporannya. “Jangan malah habis lapor ke kami terus teriak-teriak, sebar informasi sana-sini dan mengundang media. Pelapor yang berkualitas itu setelah lapor, diam, karena wajib menjaga kerahasiaan. Kemudian, KPK juga menjaga kerahasiaan dan menjamin keamanan yang melapor. Biarkan kami yang bekerja memverifikasi laporan dan bukti-bukti yang masuk,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Sutiaji yang juga turut hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasinya pada KPK. Dirinya bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang maupun Forkopimda, berkomitmen penuh dalam pemberantasan korupsi.

“Pemberantasan korupsi tidak sektoral tapi menyeluruh. Hari ini kita kumpul bersama para pemuda dan LSM untuk sama-sama membangun bangsa kita kedepan. Saya komitmen memberikan literasi untuk jangan takut melawan dan lapor ketika melihat tindakan korupsi,” ujar Sutiaji.

Advertisement

Baginya, kondisi perkembangan zaman yang memasuki Society 5.0 dengan kemudahan teknologi informasi dan komunikasi bisa membuat bangsa makin bermoral. “Digitalisasi harusnya tidak membuat kita menjadi budak teknologi. Tapi bagaimana kita memanfaatkan dengan baik untuk kemudahan pelaporan, dalam hal ini adalah pelaporan tindakan korupsi di wilayah sekitar. Tapi juga harus tau regulasi yang menjadi acuannya,” jelas pemilik kursi N1 itu.

Dengan durasi Sekolah Intensif yang hanya berlangsung selama 3 hari, Sutiaji berharap mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh peserta.

“3 Hari adalah waktu yang singkat untuk nelajar, tapi kalau ada kemauan dari adik-adik untuk melawan korupsi, Insyaallah negara kita kedepan akan makin maju,” tutur Sutiaji. (hms/mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas