Pemerintahan

Lapas Klas 1 Malang Makin APIK, 1000 Warga Binaan Dapat 50 Paket Kerja

Diterbitkan

-

Kalapas Klas 1 Malang Anak Agung Gde Krisna saat media Gathering. (ist)
Kalapas Klas 1 Malang Anak Agung Gde Krisna saat media Gathering. (ist)

Memontum Kota Malang – Lapas Klas I Malang/ LP Lowokwaru terus mengembangkan sayap memberikan pelayanan yang terbaik. Kinerjanya sendiri semakin APIK (Akuntable, Profesional, Inovatif dan Kreatif) dalam mengatasi permasalahan yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan. Salah satunya terus berupaya memberikan ketrampilan kerja kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Diharapkan para WBP ini selepas dari Lapas Klas I Malang, sudah bisa mandiri memiliki ketrampilan kerja yang positif sehingga tidak lagi melakukan tindak kejahatan. Agar para WBP ini dapat memiliki ketrampilan kerja, pihak Lapas telah mempersiapkan 50 paket pelatihan kerja bagi 1000 warga binaan.

KPLP Lapas Klas 1 Malang I Wayan Nurasta saat bersama awak media. (gie)

KPLP Lapas Klas 1 Malang I Wayan Nurasta saat bersama awak media. (gie)

Dalam acara Media Gathering yang bertemakan Kolaborasi, Dukung Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020, pada Kamis (27/2/2020) pagi, Kalapas kelas I Malang Anak Agung Gde Krisna AMd Ip SH MSi, mengatakan bahwa pihaknya berkeinginan mewujudkan Lapas menjadi lembaga Produktif.

” Kita bersilaturahmi dengan insan media. Kami sampaikan Program di Tahun 2020. Harapannya program ini dapat dukungan dari media dan menjadi informasi di masyarakat. Diantaranya program pembinaan.narapidana, rehab medis dan pembangunan nasional integritas menuju wilayah birokrasi bersih dan melayani. Program-program pertanian yang di Lapas Terbuka Ngajum menjadi sarana asimilasi dan edukasi,” ujar Anak Agung.

Untuk pertanian, pihaknya fokus pada penanaman 19 item kebutuhan pemenuhan dapur Lapas. ” Kita sudah bikin pencatatan tanaman apa saja yang akan di tanam di lahan 20 hektar tersebut. Fokus pemenuhan kebutuhan dapur Lapas. Ada 19 item. Diantaranya kangkung, kacang panjang, sawi, ketela dan lainnya. Di Lapas ada pola makan menu 10 hari. Dalam waktu 10 hari ini menunya harus gonta ganti. Untuk memenuhi itu kenapa harus beli di pasar, kenapa tidak menanam sendiri. Kita menjadi pilot project pemenuhan dalam Lapas. Kalau nantinya berkembang diharapkan bisa suplai di seluruh Lapas di Jawa timur,” ujar Anak Agung.

Advertisement

Untuk mengembangkan kreatifitas kerja warga binaan, Lapas Klas 1 Malang selain memberikan pelatihan-pelatuhan, juga akan memfasikitasi mereka untuk betpraktik. Bahkan rencanaya membuka barbershop dan jasa pijat di luar Lapas. ” Rencananya akan ada Kafe Jamur, Behershop dan juga tempat refleksi. Agar warga binaan saat keluar nanti sudah bisa berkarya dan mampu memilki usaha,” ujar Anak Agung.

Band Makaryoman yang terdiri dari warga binaan Lapas Klas 1 Malang, (gie)

Band Makaryoman yang terdiri dari warga binaan Lapas Klas 1 Malang, (gie)

Kabid Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Lowokwaru, Efendi Yulianto menambahkan bahwa saat ini sudah ada 240 narapidana yang telah digeser ke Lapas Terbuka Ngajum untuk bidang pertanian dan kontruksi. ” Kalau yang di Ngajum fokus hidang oertanian dan kontruksi. Sedangkan disini kita adakan pelatihan-pelatihan pembuatan sabun, budidaya anggrek, jamur dan pelatihan-pelatihan lainnya,” ujar Efendi. (gie/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas