Pemerintahan
Kurangi Potensi Kerumunan, Pemkot Malang Siapkan Aplikasi bagi Pendaftar Vaksinasi
Memontum Kota Malang – Percepatan vaksinasi yang menjadi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, mendapat respon positif dari warga. Terbukti, vaksinasi yang tiap harinya berlangsung di 96 Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes), selalu mengundang animo tinggi. Demi mengurangi potensi kerumunan akibat antrian vaksinasi, Pemkot Malang berupaya untuk membuat aplikasi penunjang.
“Saya tidak ingin masyarakat bergerombol saat pendaftaran. Karena itu juga bisa memicu penularan virus covid-19,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Kamis (08/07) tadi.
Baca juga:
Orang nomor satu di Kota Malang itu mengaku telah berkoordinasi dengan Sekda, Dinas Kesehatan (Dinkes), maupun Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk membuat aplikasi pendaftaran online vaksinasi.
“Programnya mungkin bisa mencontoh BPJS, ada dashboard antrian online. Jadi tahu, sekarang nomor antrian berapa, katakanlah dia nomor 300, ketika sudah masuk nomor 250 bisa siap-siap berangkat. Kalau begitu kan tidak potensi penumpukan di Fasyankes,” terangnya.
Selain itu, dirinya juga berharap aplikasi ini mampu memantau kondisi vaksin di Kota Malang. Mulai dari berapa jumlah pendaftar, kalkulasi, pendistribusian, hingga posisi vaksin tersebut. “Mudah-mudahan dengan sistem aplikasi seperti itu, mampu membantu percepatan vaksinasi,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam proses koordinasi dengan Diskominfo.
“Kami masih koordinasi dengan Diskominfo terkait aplikasi antrian vaksin. Beberapa Fasyankes juga kami data, dan diserahkan ke Diskominfo,” ucapnya.
Data tersebut mencangkup Fasyankes yang akan menjalankan vaksinasi, jumlah kuota perhari dan jadwal pelaksanaan vaksinasi. Di sisi lain, Kepala Diskominfo Kota Malang, Nur Widianto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima data berkaitan dengan rencana pembuatan sistem aplikasi untuk layanan vaksinasi.
“Data baru masuk di kami per hari ini (08/07), jadi harus didevelope dulu,” kata pria yang akrab disapa Wiwid itu.
Meski aplikasi tersebut belum diberi nama, pihaknya sudah merancang fitur apa saja yang akan tersaji. “Berisi beragam fitur agar masyarakat lebih tahu titik layanan vaksinasi. Misal di Fasyankes satu overload, bisa daftar di tempat lain. Daftar informasi terkait jumlah vaksin per Fasyankes juga ada nantinya,” beber mantan Kabag Humas Pemkot Malang itu.
Terakhir, Wiwid menjelaskan bahwa satu aplikasi hanya bisa dipakai oleh satu orang saja. Namun warga luar Kota Malang juga bisa mengakses.
“Ini nanti per KK dan satu orang satu aplikasi atau by name. Artinya kita bergantung ke data yang dimasukkan oleh Dinkes. Intinya semua data dari Dinkes dan kami menyediakan rumahnya (aplikasinya),” tambah Wiwid. (hms/mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang3 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang