SEKITAR KITA

Kreativitas WBP Lapas Kelas 1 Malang di Tengah Pandemi

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Warga Binaan Pemasayarakatan (WBP) Lapas Kelas 1 Malang, Kantor Wilayah Kemenkumham  Jawa Timur, terus tingkatkan kreativitas di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya berkarya dalam bermusik dan produktivitas dalam pengolahan dan memasarkan kopi. 

Tentunya produktivitas ini tak lepas dari pembinaan petugas Lapas Kelas 1 Malang dalam melatih kemandirian warga binaan nya.  Agar nantinya para WBP selepas menjalani masa tahanan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Pelatihan kerja ini juga terlihat pada Cafe dan Babershop Jagongan Jail milik Lapas Kelas 1 Malang. Kafe yang lokasinya bersebelahan dengan Lapas Kelas 1 Malang ini dikelola oleh warga binaan.

Baca juga:

Advertisement

Kepala Lapas Kelas I Malang, RB Danang Yudiawan saat bersilaturahmi dengan para media se – Malang Raya di cafe & babershop Jagongan Jail milik Lapas Kelas I Malang, Rabu (29/09/2021), mengatakan bahwa Jagongan Jail ini adalah program pelatihan wirausaha bagi para WBP. 

Di tempat ini warga binaan ditempa dan dilatih untuk bisa menjadi tenaga profesional dalam hal teknis seperti barista, pelayan kafe dan juga tenaga pangkas rambut. “Jagongan Jail sendiri merupakan salah satu program asimilasi pembinaan dari Lapas Kelas I Malang, di mana selain dilatih secara skill, warga binaan juga dilatih untuk berbaur dengan masyarakat sekitar,” ujar RB Danang Yudiawan.

Kalapas mengabarkan kalau cafe & babershop opening kembali setelah sempat tutup sementara saat PPKM Darurat. Dalam kesempatan ini, Kalapas juga memperkenalkan beberapa produk bimbingan kerja yang diberikan kepada WBP Lapas Kelas I Malang. Berupa produk kopi, minuman herbal bubuk jahe merah / jahe, tempe keripik, dan keripik sagu.

“Intensitas berita dari Malang ini luar biasa. Ini karena teman-teman sangat produktif turut mengedukasi masyarakat bahwa di dalam Lapas banyak kegiatan-kegiatan pembinaan yang positif. Walaupun dalam suasana pandemi seperti ini, Lapas Kelas I Malang juga tetap memproduksi hasil karya WBP berupa kopi murni, minuman herbal serbuk jahe, dan tempe keripik serta tempe sagu. Para WBP tetap semangat untuk berubah ke arah masa depan yang lebih baik.”ujar RB Danang Yudiawan. 

Selain mengenalkan produk olahan makanan dan minuman, Kalapas juga menyampaikan bahwa band binaan Lapas Kelas 1 Malang ‘CC Lyan Band’. Para personilnya adalah warga binaan yangndalam waktu dekat akan melaunching album sebanyak 13 lagu. Atas bimbingan petugas, mereka menghasilkan karya yang sangat bagus.

Advertisement

“CC LYAN Band  tumbuh dan berkembang di lingkungan Lapas Kelas I Malang. Karya mereka mengenai lyric temanya tidak jauh dari kehidupan yang mereka alami selama di Lapas. Mereka akan mengeluarkan 13 singel karya mereka. Dari lyrich, aransemen, dan yang merekam adalah para warga binaan kami sendiri. Jadi tunggu hasil karya mereka yaa,”ujarnya.

Dalam silaturahmi ini, Kalapas mengapreasi media massa yang turut mengedukasi masyarakat melalui publikasi, terutama soal Covid-19. Hal tersebut dapat mempercepat penanggulangan Covid-19. (gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas