Kota Malang
Korban Tanah Longsor Kelurahan Tanjungrejo Malang Sisakan 5 KK di Lokasi Pengungsian
Memontum Kota Malang – Korban tanah longsor yang menimpa warga Jalan Gempol Marga Bakti II, RT06 RW10, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, hingga kini masih menyisakan 5 KK (kepala keluarga) yang masih tertahan di lokasi pengungsian. Meski demikian, dalam waktu dekat ke 5 KK itu, akan dipindahkan ke lokasi baru atau tempat kontrak yang lebih sesuai.
Ketua RW 10, Gabriel Suripto, mengatakan bahwa ke 5 KK tersebut sementara ini masih berada di pengungsian rumah singgah. Hanya saja, dalam waktu dekat akan dipindahkan ke tempat kontrakan.
“Sebelumnya, untuk tempat pengungsian, itukan ada dua tempat yang digunakan oleh korban longsor. Namun, seiring berjalannya waktu, untuk di lokasi TK, sudah tidak ada atau dioindahkan. Sehingga, TK sudah dipergunakan kembali untuk belajar anak-anak. Sementara untuk yang masih tersisa, itu sekarang ada di rumah singgah. Itupun, nanti juga akan dikontrakkan,” kata Gabriel, Sabtu (13/05/2023) tadi.
Kemudian, tambahnya, untuk warga yang terdampak tanah longsor tersebut atau yang sekarang di rumah singgah akan disewakan kontrakan rumah selama 6 bulan ke depan. Untuk biayanya, akan dibantu oleh pihak yayasan gereja. “Karena mereka tidak mau direlokasi ke tempat lain, solusinya kita kontrakan selama 6 bulan ke depan. Pastinya, akan dibantu oleh pihak yayasan gereja,” tambah Gabriel.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Sementara itu, salah satu korban yang kini masih berada di pengungsian, Hari Saputra, menyampaikan jika pada akhir Mei 2023 mendatang, pihaknya harus pindah ke rumah kontrakan. Lokasinya pun juga tidak jauh dari tempat tinggal sebelumnya.
“Karena banyak pertimbangan, akhirnya memutuskan untuk mencari kontrakan yang tidak jauh dari tempat sebelumnya (pengungsian, red). Karena ada pekerjaan dan pendidikan anak,” kata Hari.
Lebih lanjut dikatakan, untuk rumah kontrakan yang akan ditempati bersama dengan anak serta kedua orang tuanya tersebut, akan mulai dihuni pada bulan depan. Untuk biaya sewanya sendiri yaitu Rp 4 juta per tahun. “Ya sebetulnya harganya tidak segitu. Tetapi harganya diturunkan, karena kita terkena musibah. Syukurnya, kita juga dibantu oleh pihak yayasan dan romo,” imbuh Hari.
Sebagai informasi, bencana tanah longsor tersebut, saat ini sudah memasuki minggu ketiga. Untuk beberapa kebutuhan bantuan logistik, juga masih aman. Hal itu, karena bantuan hingga kini masih terus berdatangan. Beberapa korban yang sebelumnya menempati Rumah Singgah Yayasan Karmel dan TK Santa Theresia, untuk lokasi sementara tinggal atau mengungsi, hanya menyisakan 5 KK tersebut. (rsy/gie)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED