Pemerintahan
Komorbid Diabetes Penyebab Utama Angka Kematian Covid-19 di Jawa Timur
Memontum Malang – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dari hasil penelitian ditemukan penyebab tertinggi kematian Covid-19 di Jawa Timur adalah komorbid (penyakit bawaan) diabetes.
Hal itu disampaikan Gubernur saat kunjungan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kabupaten Malang dalam acara launching 26 Juta masker di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat (7/8).
Khofifah menjelaskan bahwa telah melakukan penelitian atas tingkat kematian covid-19 di Jawa timur. Dan telah menemukan penyebab utama tingkat kematian tertinggi pasien Covid-19 di Jawa Timur adalah pengidap Diabetes.
Oleh karena itu Khofifah menghimbau kepada seluruh warga Jatim yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes agar saling menjaga satu sama lain.
“Kalau punya keluarga yang punya penyakit diabetes harap dijaga betul, jangan sampai terpapar atau terkonfirmasi positif covid-19,” tuturnya.
Untuk mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19 sekaligus mengantisipasinya, untuk setiap keluarga agar lebih berhati-hati dan lebih mengutamakan penerapan protokol kesehatan, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit diabetes. (mg-1/syn)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED