SEKITAR KITA
Kolaborasi Tujuh Bidang Seni di HUT ke-47 DKM
Memontum Malang Kota – Dalam rangka HUT ke-47 Dewan Kesenian Malang (DKM), menggelar Pasar Seni yang dibuka Senin (28/12) malam. Acara akan berlangsung hingga 1 Januari 2021 di gedung DKM ini. Acara Pasar Seni yang diisi dengan kolaborasi 7 bidang seni. Diantaranya adalah seni musik, tari, sastra, teater, rupa, film, dan media baru.
Ketua panitia Pasar Seni, Uddin Noor, mengapresiasi kemandirian yang dilakukan Badan Pengurus Harian (BPH) DKM dalam mewujudkan giat ini. “Sahabat-sahabat BPH saat ini sudah mulai menjalin kerja sama dengan seniman di Kabupatn Malang dan Kota Batu. Pasalnya, kita ingin menunjukkan bahwa kemandirian adalah segalanya,” ungkap pria yang akrab disapa Uddin itu.
Pasar Seni yang digelar cukup sederhana itu tetap mematuhi protokol kesehatan. “Kami tetap melaksanakan anjuran prokes, ini semata-mata untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi pengunjung. Langkah awal diharuskan cuci tangan, pastikan memakai masker, dan mengecek suhu sebelum memasuki kawasan gedung DKM,” papar Uddin Noor.
Dalam kesempatan itu, Uddin menyampaikan harapannya adanya Pasar Seni yang permanen di Kota Malang, tidak hanya sekedar expo saja. “Terlebih saat ini Pemkot sedang membangun Kayutangan Heritage, harapannya akan ada Malioboro versi Malang. Dimana disitu bisa ditemukan pelaku-pelaku seni dengan karyanya,” ujarnya.
Menurut pria berkacamata itu, Kota Malang memiliki banyak sekali seniman superhero yang cukup dikenal di kancah nasional hingga internasional. Maka hanya diperlukan kerukunan dalam berkomitmen, merasa sejiwa, dan sedarah untuk dapat mewujudkan Pasar Seni yang permanen. “Tentunya tidak kalah penting adalah dukungan dari Pemkot juga untuk kelancaran impian kami, para seniman ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DKM, Bobby Nugroho, menyampaikan rasa terimakasih kepada Wali Kota Malang. “Sejak bulan Februari lalu, pak Wali sudah menyuruh kami berkumpul untuk mengaktifkan kembali kesenian di Kota Malang. Bahkan berjanji akan memberikan SK kepengurusan, ya meskipun sudah 10 bulan belum terdengar kelanjutannya,” imbuhnya. Baginya mengurus kesenian tidak semudah yang dibayangkan, karena terdapat banyak bidang seni yang harus diberikan wadah berekspresi.
Dalam pembukaan acara Pasar Seni DKM ini, BPH Sastra menyerahkan sebuah buku antologi puisi kepada Ketua DKM. Buku berisi tulisan para penyair Malang Raya ini berjudul ‘Sajak Dwiawangga Dunia Tak Lagi Dingin’. Menariknya, buku ini ditulis dalam 2 bahasa, Indonesia dan Inggris. Selain itu, di dalam buku setebal 218 halaman ini juga terdapat sejumlah foto (monokrom) lukisan para perupa Malang.
Stand-stand diramaikan oleh beberapa seniman Malang Raya. Seperti stan industri kreatif, menampilkan sosok seniman di Kota Malang yang piawai membuat dan memproduksi instrumen musik tradisi Indonesia. Ada stan Museum Musik Indonesia menampilkan koleksi instrumen musik dari Sumatera hingga Papua. Dan tidak kalah menarik, ada pemutaran dokumentasi Digitalisasi Relief Candi Jago oleh Syarifuddin. (cw1/ed2)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED