Kota Malang
Kayutangan Street Style Timbulkan Kemacetan, Ini Tanggapan Kadishub Kota Malang
Memontum Kota Malang – Keberadaan Kayutangan Street Style, yang digelar beberapa waktu lalu di Kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang, mendapat sorotan Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Handi Priyanto. Itu karena, dampak yang ditimbulkan menyebabkan kemacetan di jalur penyebrangan atau zebra cross.
Dijelaskan Handi, bahwa jalur penyebrangan kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, menggunakan model Area Traffic Control System (ACTS) dinamis. Sehingga, itu adalah penyelarasan waktu lampu merah yang bergerak secara otomatis.
“Maka, tidak bisa kita katakan kalau lampu merah yang menandakan kendaraan berhenti, itu bisa dipakai untuk fashion show. Sementara kalau hijau, fashion baru minggir. Karena, saat ada Kayutangan Street Style, sinyal infra merahnya tidak bisa menangkap pergerakan kendaraan yang melintas. Itu karena, banyak orang yang berkerumun di situ atau lokasi,” jelas Handi, Selasa (26/07/2022) tadi.
Dampaknya ketika memakai sistem tersebut, terangnya, durasi lampu merah untuk kendaraan yang hendak melintas tidak berjalan dengan normal. Itu diakibatkan, karena banyak orang yang berkerumun.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
“Dari sinyal itu, kemudian ditangkap sebagai sesuatu yang tidak ada pergerakan. Jadi, lampu pun tidak berjalan dengan normal. Sehingga, lampu akan merah terus dan menimbulkan kemacetan,” lanjutnya.
Karenanya, pihaknya berharap agar masyarakat untuk tidak berkerumun dan tidak menggunakan fasilitas penyebrangan jalan sebagai ajang fashion show. Sehingga, di kawasan Kayutangan Heritage yang sebagai jantung kota, bisa terbebas dari kemacetan.
“Zebra cross inikan untuk orang menyebrang. Bukan, untuk ajang fashion show. Memang yang fashion show hanya satu-dua, tapi yang menontonkan berkerumun dan banyak. Kalau mau mengadakan fashion show, bisa di stadion atau Mal,” tambahnya.
Masih menurut Handi, gangguan pergerakan lampu merah dengan ACTS dinamis, juga terjadi di kawasan lain. Seperti kemacetan panjang yang terjadi di Kawasan exit tol Jalan Ki Ageng Gribig, dikarenakan durasi sebagian lampu merah terlalu panjang.
“Ternyata di kawasan seperti Lesanpuro, itu setiap mobil atau motor yang keluar dari gang, itu menghadang arus utama. Sehingga, ini juga mengakibatkan sinyal inframerah tidak mengenali tanda pergerakan kendaraan yang ada di depan,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED