KREATIF MASYARAKAT

Kawat Tembaga ‘Disulap’ Miniatur Harley

Diterbitkan

-

MENARIK PERHATIAN : Kerajinan tangan berbahan dasar kawat tembaga yang menarik dan indah.
MENARIK PERHATIAN : Kerajinan tangan berbahan dasar kawat tembaga yang menarik dan indah.

Memontum Malang – Image kawat tembaga sebagai bahan bagian peralatan listrik, sepertinya tidak berlaku bagi Sandiono Halim, pengrajin asal Malang. Bermula dari kecintaannya mengoleksi barang-barang antik, pria yang tergabung dalam UKM Kota Malang, mampu merakitnya menjadi miniatur yang unik dan menarik. Salah satunya, seperti miniatur Harley Davidson.

“Awal kecintaan saya dengan pembuatan miniatur ini, dari ide yakni bagaimana membuat suatu karya dari bahan yang mudah didapat, tetapi menghasilkan kualitas yang bagus dan indah. Dari situ lah, kemudian mulai menggeluti pembuatan miniatur tersebut,” kata pria yang ditemui disela pameran UKM di Museum Mpu Purwa.

Pertama merakit atau membuat, kata pria yang akrab disapa Obeng ini, tentu saja mempersiapkan dahulu bahan-bahan yang akan digunakan. Kemudian, paham juga dengan bentuk asli dari objek tersebut.

“Semisal ketika membuat becak, saya membuat miniaturnya, itu juga lengkap dan detail. Mulai dari tempat duduk, roda, rantai hingga aksesoris yang biasa melekat di pada umumnya becak,” ujarnya.

Advertisement

Dari keberhasilan itu, tambah Obeng, kemudian ke tantang berikutnya dengan membuat miniatur yang lebih rumit dan menarik. Salah satunya, sepeda motor hingga sepeda ontel atau jengki.

“Dari kreasi pertama itulah, kemudian sekarang sudah bisa membuat miniatur Harley Davidson. Mengenai proses pembuatan, itu bisa memakan waktu sampai tiga minggu. Karena dalam sekali buat, itu langsung memakai bahan dan hasilnya bukan satu minimatur,” paparnya.

Hasil karya-karyanya ini, selanjutnya diberi nama Obeng Collection. Bahkan dalam perkembangannya, selain diminati warga di Malang Raya, juga banyak menarik perhatian turis mancanegara saat berkunjung ke Kota Malang. “Waktu itu, pernah ada turis dari Filiphina, yang minat. Dia beli yang sepeda jengki, sebagai cinderamata dari Kota Malang,” tuturnya.

Untuk pasaran harga, Obeng menjelaskan, bahwa semua tergantung dari tingkat kerumitan pembuatan. Hanya saja, semua harga yang ditawarkan masih terbilang terjangkau oleh semua masyarakat. “Harga mulai Rp 75 ribu sampai Rp 1,3 juta. Tergantung, model dan kerumitan pembuatan. Seperti becak, hanya sekitar Rp 75 ribu,” lanjutnya. (mg1/sit)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas