Kota Malang
Kasus Covid-19 Melandai, RSL Idjen Boulevard Berhenti Beroperasi
Memontum Kota Malang – Rumah Sakit Lapangan (RSL) Idjen Boulevard akan berhenti beroperasi pada akhir tahun 2021. Mengenai rencana ini, dibenarkan Kepala RSL Idjen Boulevard, dr Heri Sutanto, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (29/12/2021) tadi.
“Benar, berhenti beroperasinya nanti 31 Desember 2021,” kata dr Heri.
Kasus Covid-19 yang mulai statis di Kota Malang, nampaknya menjadi salah satu pertimbangan. Pasalnya, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam pantauan per 28 Desember 2021, hanya empat pasien. Selain itu, jika dipantau dari dashboard RSL Idjen Boulevard, hari ini pun tidak ada pasien yang dirawat di sana.
Wali Kota Malang, Sutiaji, dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa itu mengacu pada keputusan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. “Saya belum bisa berikan pernyataan, karena belum dapat tembusan. Selain itu, kan ini bukan domain saya. Kalau RS Lapangan Idjen Boulevard, itu domain provinsi dan pusat, karena dicover sana. Kami hanya penerima manfaat,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Selain itu, RSL sifatnya adalah membantu penanganan Covid-19 di daerah-daerah. “Pemerintah Pusat atau provinsi pastinya sudah mengkaji dan melihat apakah masih diperlukan atau tidak. Karena pertimbangannya, sudah tidak diperlukan tetapi masih menggaji para tenaga kesehatan (Nakes) di sana,” tambah Sutiaji.
Dirinya pun turut membenarkan, bahwa kasus Covid-19 di Kota Malang, saat ini sudah tidak menunjukkan tanda-tanda fluktuatif. “Bahkan, Isolasi Terpusat (Isoter) kita sudah ditutup 2 bulan yang lalu. Kita geser pasiennya ke RSUD Kota Malang,” sambungnya.
Sutiaji menekankan, protokol kesehatan (Prokes) harus tetap diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Terlebih, saat ini varian baru Omicron sudah cukup banyak terdeteksi di Indonesia.
“Saya sering sampaikan, bahwa ada atau tidak ada varian baru, kita harus tetap waspada. Antisipasi berkali-kali sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan memberi himbauan ke masyarakat bahwa jangan lalai,” tegasnya. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED